![]() |
Walikota Palembang Ratu Dewa saat meninjau titik banjir |
PALEMBANG, SP - Kota Palembang masih punya 42 titik kawasan rawan banjir yang belum teratasi diantaranya Simpang Polda yang jadi langganan banjir setiap hujan deras.
Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG faktor penyebab terjadinya banjir sebulan belakangan ini karena curah hujan cukup tinggi dan muka air Sungai Musi sedang pasang.
"Untuk penanganannya selain melakukan pemeliharaan rutin terhadap drainase juga dengan memperbanyak pompa skala besar, kita akan bicarakan dengan gubernur untuk bantuan," kata Ratu Dewa, Selasa (18/3/2025).
Untuk menangani 42 titik kawasan banjir ini salah satunya perlu dilakukan pelebaran jalur air/ drainase yang menuju pompa Sungai Bendung.
Dimana pompa Bendung tersebut tidak bisa beroperasi secara maksimal lantaran air dari titik banjir seperti Simpang Polda tidak bisa tersedot maksimal karena penyempitan aliran air.
"Dari 42 titik banjir itu genangannya sudah berkurang, untuk di Polda dengan pompa bisa terurai, yang masih jadi pikiran saya genangan di kawasan pemukiman," katanya.
Ratu Dewa menyebut persoalan banjir di Palembang cukup kompleks. Seperti banyak kanal terhalang oleh bangunan. Pihaknya sudah melakukan pembongkaran dan akan terus dilakukan.
"Rumah di atas Daerah Aliran Sungai (DAS) akan dibongkar dan penghuninya dipindahkan ke rusunawa. Data kasarnya hampir 900 rumah di sepadan sungai, ini harus dipetakan lagi di kelurahan dan kecamatan mana saja," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengatakan, lantaran aliran ke pompa Bendung menyempit, tidak bisa mengurai genangan air di wilayah Simpang Polda.
"Pompa yang ada saat ini 2 pompa mobile, pompa portable 2 kapasitas 200 liter perdetik, 5 portable kecil 50 liter perdetik," katanya. (Ara)