![]() |
Walikota Palembang Ratu Dewa |
PALEMBANG, SP - Walikota Palembang Ratu Dewa mengakui sangat tidak terima atas tudingan buruk terhadap warga Palembang atas konten rendang hilang yang dibuat oleh Willy Salim.
Konten rendang 200 Kg hilang dijarah warga Palembang ini akan berpotensi pada menurunnya ketertarikan wisatawan terhadap Kota Palembang akibat stereotipe buruk dari tudingan tersebut.
Apalagi saat ini citra kota yang terkenal dengan kuliner pempek ini memburuk dan ramai dibahas oleh publik yang diantaranya Palembang mirip 'Prindapan'.
"Saat ini usai konten tersebut Palembang dibanding-bandingkan dengan kota kabupaten lainnya di Indonesia bahkan disamakan dengan budaya tak baik dari kalangan tertentu," kata Ratu Dewa.
Bahkan, ia mengakui saat ini dirinya pun dibully warga Palembang karena meminta maaf kepada Willy Salim. Hal itu katanya saat itu Ratu Dewa belum tahu jika itu settingan.
"Soal itu waktu itu saya memberikan apresiasi ke Willy dari sisi kemanusiaan yaitu membantu Yoga (warga yang hilang motor). Saya sudah menyampaikan untuk publikasi wisata Palembang, tapi ternyata saya dapat informasi soal rendang hilang di BKB, katanya warga Palembang rusuh, mendengar itu secara spontan saya minta maaf," jelasnya.
Namun ternyata, lanjut Ratu Dewa, pihaknya mendapatkan informasi jika kejadian tersebut diduga disetting oleh Willy Salim untuk mendapatkan adsense. Hal ini lah yang membuatnya ikut berang.
"Tapi setelah itu bergulir ada settingan, yang itu saya tidak sepakat dan ada konten lagi membandingkan dengan kota lain, disitu saya sangat tidak terima karena itu sudah menyangkut harkat dan martabat warga Palembang," ungkapnya.
Tak hanya membuat rumor tak baik, membuat konten di BKB pun Willy Salim tidak punya izin. "Konten kreator yang ingin membuat konten boleh asal berizin dan tidak membuat settingan yang membuat buruk harkat martabat Palembang," katanya.
Dikatakannya usai kejadian tersebut, saat ini belum ada dampak signifikan terhadap sektor pariwisata di Palembang. "Kami berharap semua baik-baik saja, karena tudingan itu tidak benar, Palembang dan warganya tidak seperti itu," kata Dewa. (Ara)