 |
| Direktur Utama Perumda Tirta Musi Andi Wijaya |
PALEMBANG, SP - Mulai Maret 2025 Perumda Tirta Musi menambah kolom pembayaran air limbah pada tagihan rekening air bagi para pelanggan.
Tagihan air limbah ini merupakan layanan dari pengolahan air limbah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sei Selayur yang sudah beroperasional sejak 2024. Hanya saja baru mulai Maret 2025 ini ditambahkan di kolom rekening air.
Direktur Utama Perumda Tirta Musi Andi Wijaya mengatakan, ada sebanyak 400 pelanggan Perumda Tirta Musi yang sudah secara otomatis menjadi pelanggan air limbah.
"Ini sesuai dengan Perda nomor 10 tahun 2022 tentang Perumda sebagai Operator Air Limbah, di dalam perda itu tertulis pelanggan air minum adalah pelanggan air limbah," katanya, Jumat (7/2/2025).
Pelanggan pengelolaan air limbah ini ada dua jenis, yaitu onside customer yang merupakan pelanggan yang tidak tersambung dengan pipa ini akan disedot di septi tank secara berkala 3 tahun sekali.
Lalu ada pelanggan offside yaitu pelanggan yang sudah tersambung dengn pipa IPAL yaitu mereka yang ada di kawasan Merdeka, Radial, rumah susun, dan lainnya.
"Dalam Perda pelanggan wajib membayar air limbah ini. Untuk tarif pelanggan rumah tangga pengolahan air limbah ini flat, untuk pelanggan 2B Rp17.300 kena PPN limbah 1.903 atau 11 persen.
"Kemudian pelanggan 2A sekitar Rp10.000 sekian dengan PPN 11 persen, dan untuk pelanggan niaga berdasarkan persentase rekening airnya dihitung 29 persen dari tagihannya," jelasnya.
Nah, pada Maret ini PDAM akan melakukan pencetakan rekening tagihan air bersih dengan ditambahkan rekening air limbahnya.
"Agar pelanggan tidak kaget maka kami sampaikan ini, karena kolom tambahan ini ada di semua tagihan air para pelanggan meskipun belum menjadi pelanggan air limbah," katanya.
Nantinya, bagi pelanggan di luar 400 pelanggan tersebut akan tertera tagihannya Rp0 untuk tagihan air limbahnya tapi tetap dicetak dalam tagihan air.
"Rekening air bulan Maret akan ditambahkan kolom ada informasi tagihan air limbah," katanya.
Ia mengatakan bahwa pencetakan ini hanya keluar ketika bayar di loket atau penagih resmi PDAM, sedangkan untuk operator lain seperti di e-commerce belum tertera meski tetap terbayar.
"Dulu 400 pelanggan yang sudah terlayani air limbah kita tagih secara manual, dan minusnya mereka tidak bisa bayar online. Maka Untuk antispasi semakin banyak Pelanggan air limbah maka kita lakukan ini agar bisa online semua nantinya pembayaran," katanya. (Ara)
