BANYUASIN, SP - Sejumlah warga dan pengguna jalan keluhkan tumpukan sampah pembuangan masyarakat yang berlokasi di jalan raya Betung - Sekayu tepatnya dilokasi HGU PTPN V & I Regional 7 Wilayah Muba & Banyuasin Kelurahan Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.
Mardi (50) salah satu warga setempat mengaku risih dan khawatir dengan keberadaan sampah tersebut. Selain menimbulkan pemandangan kurang sedap, dikawatirkan berdampak dengan kesehatan masyarakat sekitar.
"Hampir tiap hari melintas diwilayah itu, kita disuguhkan dengan pemandangan sampah," akunya.
Senada juga dikatakan Kepala Desa Sukamulya, Eko Susanto. Dirinya juga mengaku sering menjumpai pemandangan sampah berserakan setiap melintasi diwilayah tersebut.
Kondisi serupa, menurutnya juga terpantau diseputaran jembatan yang berbatasan antara Desa Sukamulya dengan Desa Teluk Kijing III Kecamatan Lais. "Yang membuang sampah itu sebenarnya orang jauh pak," ujarnya, Rabu (8/1/2024).
Selain untuk menghindari pemandangan yang kurang sedap, kumuh dan berdampak terhadap kesehatan masyarakat, Eko Susanto menghimbau agar masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Bukan hanya itu, dirinya juga berharap kepada pihak pemilik HGU yakni PTPN 7 unit Tebenan agar memasang spanduk himbauan atau larangan agar masyarakat tidak membuang sampah diwilayah tersebut.
"Mari kita jaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan kepada dinas kebersihan, kita juga berharap agar menambah wilayah kerjanya hingga di perbatasan dengan Desa Teluk Kijing III Kecamatan Lais," pungkasnya.
Sementara, Manajer PTPN V & I Regional 7 Wilayah Muba & Banyuasin melalui Asisten SDM dan Umum, Wiwin, saat dikonfirmasi via WhatsApp mengatakan bahwa PTPN sudah berulang kali memasang spanduk atau banner peringatan untuk tidak membuang sampah dilokasi tersebut. "Kalau dari PTPN sudah jelas berulang kali dibersihkan & di pasang banner," jelasnya.
Terkait permasalahan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuasin melalui Plt Kepala UPT Dinas Kebersihan Kecamatan Betung, Masani Musa SSos mengaku telah berupaya semaksimal mungkin dalam mengatasi permasalah sampah diwilayah kerjanya.
"Sampah tersebut setiap hari kami angkut dengan truk, kalau pagi mulai dari jam 4 hingga jam 5 subuh dan siang sekitar jam 12 dan untuk perumahan kita menggunakan bentor. Adapun wilayah kerja kami untuk jalur Jambi hanya sampai SPBU Sedompo Kelurahan Betung, untuk jalur Sekayu hanya sampai Simpang Kapuk Kelurahan Betung dan jalur ke Palembang hingga Desa Lubuk Karet," jelasnya.
Masani mengaku, untuk wilayah Betung belum ada tempat pembuangan sampah sementara. Sementara, kendaraan operasional masih belum memadai. "Mobil angkutan kita ada tiga unit, tetapi yang layak operasional hanya satu dan motor roda tiga atau bentor ada tiga unit," imbuhnya.
Guna memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat, dirinya berharap agar pemerintah menganggarkan kembali kendaraan angkutan seperti mobil dan motor roda tiga. (les)