Menkes RI Budi Gunadi Sadikin saat melakukan kunjungan kerja di RSMH Palembang |
PALEMBANG, SP - Virus Human Metapneumovirus atau HMPV dikabarkan mulai menjangkiti warga Indonesia pada Desember 2024.
Virus yang membuat masyarakat Indonesia takut dan khawatir HMPV sama bahayanya dengan Covid-19 ini dominan menyerang anak-anak.
Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, virus HMPV adalah virus lama yang masuk ke Indonesia sejak 2001.
"Meski sudah lama muncul di Indonesia sejak 25 tahun silam, tapi tingkat kematiannya nol," kata Budi saat melakukan Kunjungan Kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah Mohamad Husein (RSMH) Kota Palembang, Rabu, (8/1/2025).
Budi mengklaim, virus tersebut tak sebabkan kematian seperti Covid-19. HMPV sudah memiliki imunitas. Berbeda dengan Covid-19 yang benar-benar baru muncul. Sehingga masyarakat dihimbau untuk tidak perlu khawatir.
Sebab kata Budi, virus ini berbeda dengan virus baru seperti Covid-19, yang pernah membuat Indonesia melakukan pembatasan kegiatan selama satu tahun (2020-2021) dan menyebabkan tingkat kematian tinggi.
Budi juga menjelaskan, tak hanya imunitas yang menjadi benteng pertahanan virus HMPV, melainkan juga didukung dengan pengenalan sel darah putih di tubuh inangnya. Hal itu juga yang menyebabkan tingkat kematian rendah dari kasus HMPV yang pernah terjadi di Indonesia sebelumnya.
"Kalau virus lama, dia (tubuh) udah kenal. Jadi sel darah putih dan imunitas kita bisa melawan. Sedangkan kalau virus baru seperti Covid-19, imunitasnya tidak bisa melawan akhirnya meninggal," jelasnya.
Ia juga mengklarifikasi terkait adanya peningkatan kasus HMPV di Indonesia. Melalui data Kementerian Kesehatan kata dia, dimulai dari Desember 2024 hingga Januari 2025, dibandingkan dengan tahun 2023, angka itu rendah.
Adapun kenaikan flu, yang terjadi di Indonesia kata dia, bukan disebabkan oleh virus HMPV, melainkan virus Influenza A H1N1. "Jadi informasi (mengenai kenaikan kasus HMPV) itu salah. Bahkan angka kematiannya juga hampir tidak ada. Saya cek akhir-akhir ini, dapat beberapa data, pasien 100 persen pulang dengan selamat," terangnya.
Terkait virus HMPV yang terjadi di Negara China, Budi mengatakan, kenaikan itu juga bukan dikarenakan HMPV. Hal itu dikarenakan di China, saat bulan Desember-Januari mengalami musim dingin, sehingga angka kasus flu pasti naik.
"Bahkan bukan hanya di China, di semua negara empat musim bulan Desember Januari pasti naik karena musim dingin," katanya. (Ara)