Notification

×

Tag Terpopuler

Tergiur Upah Rp100 Juta, Chairil Ubaidi Nekat Jadi Kurir 8 Kg Sabu

Monday, January 20, 2025 | Monday, January 20, 2025 WIB Last Updated 2025-01-20T10:44:30Z

Chairil Ubaidi terdakwa kurir 8 Kilogram Sabu menjalani sidang di Pengadilan Negeri Palembang Kelas IA Khusus (Foto : Ariel/SP)

PALEMBANG, SP - Tergiur upah Rp100 juta, terdakwa Chairil Ubaidi nekat menerima pekerjaan dari Anton Widodo (DPO) menjadi kurir narkotika jenis Sabu seberat 8 Kilogram.


Akibatnya, terdakwa Chairil Ubaidi terpaksa harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dihadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Palembang Kelas IA Khusus.


Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum Kejati Sumsel Terri Kristianti dihadapan majelis hakim menghadirkan tiga saksi dari BNNP Sumsel, Senin (20/1/2025).


Saksi Hairul menjelaskan, penangkapan terhadap terdakwa berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa akan ada pengantaran Narkotika jenis sabu di daerah Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin.


“Terdakwa ditangkap tanggal 17 Agustus tahun 2024 dan ditemukan barang bukti berupa 1 buah tas koper warna hitam merk Polo Paris yang didalamnya berisikan 9 bungkus plastic teh cina warna hijau masing 1 kg dengan berat keseluruhan berat brutto keseluruhan 8996 ribu Gram," jelas saksi. 


Saksi juga mengatakan pada saat terdakwa ditangkap terdakwa menjelaskan bahwa barang tersebut milik Saudara Anton (DPO) dan jika barang tersebut berhasil diantar terdakwa mendapatkan upah sebesar Rp 100 juta. 


“Namun dari pengakuan terdakwa kepada kami, terdakwa baru dapat upah dari saudara Anton (DPO) sebesar Rp30 juta," kata saksi saat dipersidangan. 


Sementara itu, saat majelis hakim menanyakan kepada terdakwa terkait keterangan saksi. Terdakwa mengaku keberatan dengan jumlah barang bukti yang diamankan oleh petugas.


“Ada keberatan yang mulia, barang bukti itu sebenarnya berjumlah 9 Kilogram bukan 8 Kilogram, Karena didalam plastic teh cina satu kantongnya isi 1 kilogram, jadi itu ada 9 kantong, jadi jumlah keseluruhan adalah 9 Kilogram," ungkap Terdakwa dipersidangan. 


Dalam dakwaan kejadian bermula pada hari Jumat tanggal 16 Agustus 2024 sekira pukul 10.00 Wib terdakwa dihubungi oleh Anton Widodo (DPO) dan berkata “ayo kita berangkat ke Palembang cari mobil untuk terdakwa berangkat ke Medan untuk mengambil barang (narkotika jenis sabu).


Kemudian dijawab oleh terdakwa “ iya “, lalu sekira pukul 14.30 Wib terdakwa dijemput oleh Anton Widido (DPO) menuju Kota Palembang, sesampainya di palembang terdakwa dan Anton Widodo sampai di showroom mobil Rajawali Emas Motor di Jalan Soekarno Hatta untuk melihat-lihat mobil.


Setelah melihat mobil di showroom tersebut terdakwa dan saudara Anton langsung membeli 1 unit mobil merek Toyota Calya warna Orange Metalik dengan harga Rp 120 juta setelah membeli mobil tersebut lalu terdakwa dan saudara Anton Widodo pulang kerumah masing-masing.


Kemudian pada hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2024 sekira pukul 08.00 Wib terdakwa kembali dihubungi oleh Anton Widodo dan mengatakan “ sudah siap kah berangkat ke Medan “, lalu dijawab oleh terdakwa “ iya saya siap “. 


Lalu sekira pukul 14.00 Wib terdakwa datang kerumah Anton Widodo untuk mengambil upah mengantarkan narkotika jenis sabu-sabu yang sebelumya sudah dijanjikan sebesar Rp.100 juta dan pada saat bertemu dengan Anton Widodo, terdakwa hanya diberi uang sebesar Rp 10 juta setelah menerima uang tersebut lalu terdakwa pulang kerumah.


Kemudian tepatnya sekira pukul 15.00 Wib terdakwa bersama dengan istri terdakwa langsung berangkat menuju Kota Medan dengan mengendarai 1 unit mobil merek Toyota Calya warna Orange Metalik dan pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2024 sekira pukul 11.00 Wib terdakwa bersama dengan istri terdakwa sampai di Kota Medan.


Lalu pada hari Minggu tanggal 25 Agustus 2024 sekira pukul 10.00 Wib terdakwa dihubungi oleh seseorang yang mengaku bernama Pakde dan mengatakan kepada terdakwa “ tunggu di kuburan di Jalan Tani Asli Kec. Sungai Kota Medan.


Setelah itu lalu tedakwa langsung menuju ke kuburan dan setelah sampai lalu terdakwa dihubungi kembali oleh Pakde dan berkata “ tunggu sebentar “, tidak lama kemudian datang seseorang menghampiri mobil yang dikendarai oleh terdakwa lalu orang tersebut langsung menyerahkan 1 buah tas koper warna hitam merk Polo Paris yang didalamnya berisikan 9 bungkus yang terdiri dari 8 bungkus plastic teh cina warna hijau bertuliskan huruf cina yang berisikan narkotika jenis sabu-sabu dan 1 bungkus kecil dibungkus lakban warna coklat yang berisikan narkotika jenis sabu-sabu  dengan berat brutto keseluruhan 8996 ribu.


lalu terdakwa langsung menjemput istri terdakwa untuk pulang ke Betung.


Kemudian pada hari Selasa tanggal 27 Agustus 2024 sekira pukul 18.15 Wib di Jalan Palembang-Jambi tepatnya di atas Jembatan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin laju mobil yang terdakwa kendarai diberhentikan oleh Anggota Polri yang bertugas pada BNNP Sumsel langsung melakukan penangkapan dan penggeledahan terdakwa terdakwa.


Pada saat dilakukan penangkapan dan pengamanan terhadap terdakwa ditemukan barang bukti berupa 1 buah tas koper warna hitam merk Polo Paris yang didalamnya berisikan 9 bungkus yang terdiri dari 8 bungkus plastic teh cina warna hijau bertuliskan huruf cina yang berisikan narkotika jenis sabu-sabu dan 1 bungkus kecil dibungkus lakban warna coklat yang berisikan narkotika jenis sabu-sabu dengan berat brutto keseluruhan 8996 Gram.


Selanjutnya terdakwa beserta barang bukti langsung diamankan ke BNNP Sumsel guna diproses lebih lanjut. (Ariel)

×
Berita Terbaru Update