Oleh : Fikri Jamil Lubay (Perencana Ahli Madya Bappeda Litbang Kota Palembang)
"Semua berawal dari keseriusan, kerja keras, detail, sistematis dan _cross cutting_"
Tiga tahun yang lalu (2021) nilai SAKIP Kota Palembang masih semenjana kalau tidak mau dibilang jalan ditempat.
Waktu itu sudah lima tahun "tidak naik kelas". Kemudian, dilakukan banyak pendekatan yang serius sebagai terobosan untuk mengangkat nilai SAKIP Kota Palembang yang melibatkan tiga pilar utama SAKIP Kota Palembang (Bappeda Litbang, Inspektorat dan Bagian Organisasi Setda Kota Palembang) bahu-membahu (kalau tidak mau dibilang berdarah-darah) bersama dan serentak dengan seluruh Perangkat Daerah membenahi dan memenuhi kebutuhan SAKIP mulai dari hulu (Perencanaan), pengukuran, sampai ke hilir (pelaporan dan pengawasan).
Tiga pilar utama ini bekerja saling mengisi, saling bekerja sama dan tidak saling membiarkan, meskipun tidak bisa pula dipungkiri terjadi pasang surut kolaborasi yang menjadi bumbu penyedap yang mesti dilewati.
Peran SAKIP menjadi sangat penting, karena SAKIP adalah alat ukur baik tidaknya sebuah tata kelola suatu pemerintahan.
Dan, hari ini (Rabu, 2 Oktober 2024) tepat delapan tahun berlalu, di Assembly Hall Birawa Hotel Bidakara Jakarta, Nilai SAKIP Kota Palembang akhirnya berhasil naik kelas bersama dengan 21 daerah (1 Pemprov, 4 Kota dan 17 Kabupaten) se-Indonesia yang langsung diserahkan oleh Menpan RB RI kepada Pemerintah Kota Palembang melalui Pj. Walikota Palembang.
Bukanlah pula menjadi kebetulan kalau Kota Palembang menjadi satu-satunya Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan yang naik kelas.
Predikat SAKIP untuk Kota Palembang yang "Sangat Baik" ini disadari sepenuhnya belum lah tentu sempurna, masih dibutuhkan banyak perbaikan, penyesuaian dan pematangan disegala lini, sehingga tidak hanya berbunyi diatas kertas saja tetapi jauh lebih penting dari itu harus membumi, masuk dan menyentuh ke relung-relung Perangkat Daerah sebagai instrumentasi pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Tentu langkah besar ini tidak bisa stop dan berhenti, karena tugas besar sudah menanti untuk mengangkat Nilai SAKIP Kota Palembang secara cepat dan konsisten serta dengan komitmen bersama yang kuat ke jenjang yang lebih tinggi.
Sudah saatnya juga SAKIP kembali ke posnya masing-masing dengan _ownership_ yang kuat dari masing-masing pemilik pekerjaan.
Apapun selamat buat Kota Tercinta Kota Palembang atas semua prestasinya.
Sambil menyitir pantun Bpk Azwar Anas (Menpan RB) diacara SAKIP AWARD hari ini:
_Jalan-jalan ke sungai Musi._
_Tak lupa beli oleh-oleh baju._
_Mari kita berkolaborasi._
_Kawal akuntabilitas untuk Indonesia Maju._
"*Kerja bareng itu asik*".
Salam.
Katik gawe nunggu boarding kemaleman, lebih baik menulis yang bisa ditulis,
Terminal 3 Soetta, gate 26, 2 Oktober 2024. (*)