Notification

×

Tag Terpopuler

Penuntasan Sanitasi Jadi Salah satu Fokus Ratu Dewa Dalam Debat Publik Pertama Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Palembang

Tuesday, October 22, 2024 | Tuesday, October 22, 2024 WIB Last Updated 2024-10-22T16:23:03Z

Calon Walikota Palembang Ratu Dewa saat debat kandidat pertama yang diselenggarakan oleh KPU Kota Palembang 

PALEMBANG, SP - Ratu Dewa - Prima Salam (RDPS) mengikuti Debat Publik Pertama Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Palembang yang diselenggarakan KPU Kota Palembang di Hotel Santika Premiere, Selasa (22/10/2024) malam.


Dalam debat ditentukan tiga segmen yang diikuti oleh semua calon. Segmen pertama para paslon akan menjawab pertanyaan berdasarkan sub tema dari pertanyaan perumusan para panelis. Segmen kedua saling memberikan pertanyaan dan menanggapi, dan segmen ketiga memberikan pernyataan atau closing statement.


Terdapat tiga sub tema pertanyaan yang ditanyakan oleh para calon dan untuk saling ditanggapi. Sub tema terdiri dari kesejahteraan rakyat, kemajuan daerah, dan ketiga layanan publik.


Dalam debat ini terdapat tiga panelis dari kalangan wartawan dan akademisi yakni Firdaus Komar, M Untung Saputra, Dr Dwi Novianti, HR Wijaya, dan Husni Thamrin.


Debat publik pertama ini memang dikhususkan untuk Calon Walikota saja.  Ratu Dewa menuntaskan tiga segmen dan menjawab tiga sub tema yang ditanyakan oleh Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 1 yakni Fitrianti Agustinda dan nomor urut 3 Yudha Pratomo.


Pada segmen pertama, Ratu Dewa mendapatkan pertanyaan tentang sanitasi. "Menurut data BPS 30 persen penduduk Palembang tidak memiliki sanitasi yang baik, dan hanya 20 persen penduduk palembang  paham pengelolaan limba yang baik," sebut presenter acara.


Menanggapi pertanyaan itu, Ratu Dewa memaparkan bahwa sebagai kota yang wilayahnya dikelilingi sungai, permasalahan sanitasi yang buruk berdampak pada kualitas hidup masyarakatnya. 


Ia mencatat ada empat wilayah yang menjadi perhatian khusus dalam mengatasi masalah sanitasi yang buruk seperti Gandus, Kertapati, Seberang Ulu II dan Ilir Barat II. Secara perlahan pemkot Palembang terus melakukan perbaikan dengan mendata masyarakat yang memiliki masalah sanitasi.                


"Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD namun harus berkolaborasi bersama stakeholder dan forum CSR, yang telah dibentuk," jelasnya.


Menjawab panelis, Ratu Dewa menegaskan APBD bukan merupakan solusi namun harus melibatkan banyak pihak salah satunya adalah perbaikan jamban yang merupakan langkah konkrit.                                   


"Di Gandus misalnya, ada 60 sanitasi yang kita kerjakan bersama forum CSR, kedepannya akan saya lanjutkan jika dipercaya," jelasnya.


Pada segmen kedua, dimana para paslon saling memberikan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan balik dari Paslon lainnya, Ratu Dewa pertama bertanya soal Human Development Index atau IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kepada . 


Menurut Ratu Dewa, IPM terdiri dari tiga hal penekanan peningkatan kesehatan, pendidikan dan kelayakan hidup. 


"Pendidikan di Palembang masih kekurangan 2.600 guru, sehingga program RDPS Palembang Cerdas, Palembang Sehat, Palembang Gercep, Palembang Belagak, dan Palembang Peduli menjawab tiga aspek tersebut," jelasnya.


Ratu Dewa saat ditunjuk sebagai Penjabat Walikota berhasil mulai dari meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka 2,6 persen serta meraih status WTP.  


"Bagi masyarakat Kota Palembang khususnya anak muda, kita tidak hendak beradu argumen dan teori, tapi bukti nyata yang kita beri," jelasnya di segmen ketiga. (Ara)

×
Berita Terbaru Update