Notification

×

Tag Terpopuler

GAP dan Ketua Presidium Muba Timur Siap Kawal Kemenangan Pasangan TOHAROH

Wednesday, October 30, 2024 | Wednesday, October 30, 2024 WIB Last Updated 2024-10-30T02:45:43Z


MUBA, SP - Beberapa tokoh yang sudah malang melintang sebagai lawyer baik di Kabupaten Musi Banyuasin, Banyuasin maupun beberapa daerah lainnya, telah membentuk wadah yang dinamakan Gabungan Advokasi dan Paralegal (GAP) Muba bagian Timur. Hal ini dimaksudkan untuk mengawal pemenangan pasangan HM Toha Tohet SH dan Ky Rohman. 


Tim ini sudah membahas dan melakukan berbagai langkah untuk menjadikan HM Toha Tohet - Ky Rohman (TOHAROH) nomor urut 2, sebagai bupati dan wakil bupati Kabupaten Musi Banyuasin, periode 2024-2029. Diantaranya adalah merangkul paralegal yang berdomisili di wilayah Muba, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kaum Muda, dan berbagai elemen masyarakat termasuk organisasi kelompok kedaerahan khususnya yang berada di wilayah Muba bagian Timur.


"Kita akan mengawal Pemilukada di Muba yang bersih, jujur dan adil. Selain itu, kita juga ikut mengawasi adanya dugaan keberpihakan ASN dan Black campaign," jelasnya, didampingi ADV Rian Abdullah SH dan Nugraha Satya Darmawan SH MH, kemarin.


Menurut Fahmi, adapun alasannya mendukung pasangan nomor urut 02 karena, selain kedua pasangan ini telah mewakili wilayah Kabupaten Musi Banyuasin bagian Barat dan Muba bagian Timur, keduanya juga adalah sosok pemimpin yang belum pernah tersandung permasalahan korupsi.


"Calon Bupatinya adalah pak Toha Tohet mewakili Muba wilayah Barat, sedangkan wakil bupatinya pak Rohman mewakili masyarakat Muba wilayah Timur, jadi klop (cocok-red)," pungkasnya.


Terpisah, Ketua Presidium calon Daerah Pemekaran Muba Timur atau Daerah Otonomi Baru (DOB) Asthawielah saat dikonfirmasi alasan mendukung pasangan calon Bupati nomor urut 02 tidak instan. 


"Sebelum penetapan pasangan calon, guna mengegolkan pemekaran Muba Timur, kita sudah diskusi bersama eksekutif, legislatif dan para tokoh guna mempercepat pemekaran Muba bagian Timur. Untuk itu saya tentunya melihat prospektif calon bupati itu sendiri, karena dari beberapa pemimpin sebelumnya kurang memberikan responsif terhadap pemekaran Muba Timur itu sendiri. Ini sudah 10 tahun yang lalu, mulai dari jaman Bupati Pak Fahri Azhari, sementara teman - teman anggota DPRD sudah banyak yang menandatangani, termasuk disaat kepemimpinan Pak Dodi, Nah dimasa kepemimpinan PJ Bupati Apriadi memberikan responsif yang baik, dirinya mengatakan silahkan Muba Timur melakukan upaya guna pemekaran itu sendiri," jelas Asthawielah.


Untuk itu, lanjutnya, dirinya dan beberapa tokoh lainnya, melakukan berbagai upaya, termasuk memperbaiki dokumen yang diperlukan. Selanjutnya, melakukan sharing dengan presidium Sumatera Selatan Barat, 


"Dari diskusi - diskusi yang berjalan, suatu ketika pak Toha mengatakan, kalau saya jadi bupati saya siap membantu pemekaran Muba Timur, jadi alasan mendukung beliau tidak instan melainkan melalui proses," imbuhnya.


Namun pada prinsipnya, Asthawielah memberikan kebebasan dalam memilih pemimpin kedepan, dengan catatan "golnya" adalah untuk kepentingan Muba Timur. 


"Tetapi saya secara pribadi mempunyai keyakinan terhadap Toha-Rohman, dengan alasan mereka siap untuk membantu pemekaran Muba Timur, karena seorang bupati bukan hanya berbicara siap saja, tetapi siap membantu segala sesuatunya yang dibutuhkan untuk pemekaran tersebut, tinggal lagi bagaimana DPR nya untuk sampai pada proses pembahasan usulan Muba Timur," jelas Asthawielah.


Secara prospektif dan secara aturan, besar kemungkinan pengembangan Muba Timur itu sendiri. "Syarat pemekaran itu diantaranya adalah, minimal DOB Kabupaten ada 5 atau 6 kecamatan, ini sudah terpenuhi, secara geografis sudah memenuhi, alasan lainnya sebagai pelayanan publik, seperti Lalan begitu jauh, sementara kemampuan seorang kepala daerah juga ada batasnya, guna mempercepat pembangunan. Ini bukan suatu alasan politik, tetapi juga sebagai suatu kebutuhan," papar mantan anggota DPRD Muba ini.


Untuk perkembangan percepatan di Muba, dirinya melihat pasangan Toharoh kedepan sangat prospektif. Alasannya, keduanya tidak memiliki beban kedepan dan komitment "satu kata dengan perbuatan" dan keduanya adalah pasangan ideal karena ada yang mewakili Muba Timur dan ada yang mewakili Muba Barat.


"Kita sudah memberikan masukan kepada Paslon dan Tim, bahwa untuk menang itu harus "direbut" ibarat main bola ada wasit, jadi merebutnya juga dalam koridor aturan. Selain cost kita juga harus membangun citra baik Paslon maupun tim, dan saya lihat kemampuannya dari hari kehari terus meroket," pungkasnya. (ch@)

×
Berita Terbaru Update