Notification

×

Tag Terpopuler

Minta Dibina, Persoalan Jukir 'Nakal' di BKB Diadukan ke Ratu Dewa

Tuesday, September 17, 2024 | Tuesday, September 17, 2024 WIB Last Updated 2024-09-17T07:11:57Z


PALEMBANG, SP - Juru Parkir (Jukir) nakal terutama di kawasan wisata seperti Benteng Kuto Besak (BKB) masih jadi persoalan perparkiran di Kota Palembang.


'Jukir nakal' seperti menjadi Jukir di lahan parkir tidak resmi hingga memalak tarif parkir dengan jumlah besar seperti yang terjadi BKB diakui jadi salah satu persoalan bagi para Jukir resmi.


Perwakilan Jukir Palembang, Asnawi mengakui kerap terjadi persoalan yang dilakukan oleh oknum Jukir dengan pengunjung di BKB.


"Kami Jukir ini tidak ada yang membina atau memayungi, sehingga para Jukir ini berjalan sendiri-sendiri, sehingga ada saja oknum Jukir yang membuat masalah," katanya usai menyatakan dukungan kepada Ratu Dewa - Prima Salam di posko kemenangan, Selasa (17/9/2024).


Dengan demikian, para Jukir di 702 titik lahan parkir resmi ini meminta Ratu Dewa menjadi 'Bapak Parkir' yang kedepannya akan menjadi pelindung, membina para Jukir hingga tak menimbulkan persoalan hingga image buruk.


"Kami meminta Ratu Dewa kedepannya untuk membina para Jukir terutama yang nakal, harapan kami untuk meminimalisir kasus di BKB," katanya.


Sementara itu, Calon Walikota Palembang Ratu Dewa menerima aspirasi para perwakilan Jukir dan siap mengatasi persoalan yang disampaikan para Jukir.


"Setelah proposal persoalan disampaikan, kita akan pelajari sehingga masuk ke dalam visi misi ke depan," kata Ratu Dewa.


Terkait persoalan perparkiran di Kota Palembang ini menurutnya ini juga menjadi perhatiannya. Seperti Jukir tak tertib dan nakal. Meski ke depan Ratu Dewa menyiapkan solusi terbaik untuk penertiban perparkiran di Palembang, tetapi Jukir tetap diberi pekerjaan.


"Meski ke depan ada parkir dengan pembayaran online dan lainnya, Jukir nantinya tidak dilupakan, tetap diajak bersama menertibkan parkir di Palembang," katanya.


Menurutnya, tak hanya soal Jukir, Ratu Dewa juga memastikan hajat hidup masyarakat lainnya dalam program pro rakyat seperti akses kesehatan, pendidikan, dan air bersih.


Selain itu juga, jaminan kematian dan keselamatan kerja tak hanya untuk PKL tapi juga buruh, sopir angkot, ustad ustadzah dan guru ngaji termasuk persoalan pemakaman yang harus ditindaklanjuti.


"Ini kita sosialisasikan lewat pertemuan langsung dengan masyarakat dan media, semoga pada saatnya masyarakat bisa menilai sendiri," katanya. (Ara)

×
Berita Terbaru Update