 |
| Pemkot Palembang melalui Bagian SDA menggali potensi terbarukan |
PALEMBANG, SP - Punya manfaat ramah lingkungan, Pemerintah Kota Palembang melalui Bagian Sumber Daya Alam,(SDA) Setda Kota Palembang mencoba kembali menggali potensi energi terbarukan.
Hal ini diungkapkan dalam Sosialisasi Potensi Energi Terbarukan yang diselenggarakan oleh Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kota Palembang, di Hotel Emilia, Selasa (17/9/2024).
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palembang H.Rudi Indawan mengatakan, Kondisi energi nasional saat ini, 90% berasal dari fossil yang semakin berkurang keberadaannya.
"Kota Palembang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa melimpah untuk pengelolaan energi terbarukan seperti air, angin, dan biogas dari kotoran ternak," katanya.
Salah satu bentuk energi terbarukan yang ada di Kota Palembang saat ini adalah Panel Surya. Panel surya menjadi salah satu komponen yang mampu menyalurkan energi listrik cadangan saat pemadaman listrik.
"Ada banyak keuntungan dibalik penggunaan panel surya masa kini. Jadi, Anda bisa pertimbangkan pemasangan panel surya di tempat Anda," ujarnya.
Energi terbarukan memiliki manfaat yang besar diantaranya lebih ramah lingkungan karena dapat mengurangi pencemaran udara dan kerusakan lingkungan akibat eksplorasi.
Cost yang dikeluarkan untuk menghasilkan energi cenderung lebih murah karena sumber energinya tersedia secara gratis.
"Selain itu, biaya pemeliharaan atau perawatan yang dibutuhkan juga lebih murah karena peralatan yang digunakan bisa dikatakan cukup sederhana," jelasnya.
Kabag SDA Setda Kota Palembang M Yugo Panji Alam mengatakan, pelaksanaan transisi energi, dengan menggunakan energi terbarukan, memiliki banyak tantangan. Namun pihaknya percaya bahwa hal tersebut bukan tidak mungkin dapat dicapai dengan komitmen, konsistensi dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan terkait.
"Energi terbarukan ini sebagai upaya kita bersama mengatasi masalah iklim dan lingkungan dengan mengurangi ketergantungan penggunaan energi konvensional atau bahan bakar fosil energi," jelasnya. (ril)
