PALEMBANG, SP - Kualitas udara di Kota Palembang pada musim kemarau 2023 ini cukup berbahaya untuk dihirup secara langsung berdasarkan nilai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) terkini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Palembang Akhmad Mustain mengatakan, penurunan kualitas udara terpantau sejak awal September ini.
"Berdasarkan parameter PM2.5, sejak 4 September 2023 nilai ISPU telah berada pada kategori tidak sehat," katanya, Selasa (5/9/2023).
Mustain mengatakan, ISPU Palembang pada 4 September mencapai 114 (tidak sehat) dan 5 September 116 (tidak sehat).
"ISPU pada Januari-Agustus 2023 rata-rata pada kondisi baik, 33 - 55," katanya.
Dari rapat koordinasi bersama OPD di lingkungan pemerintah Kota Palembang dan BMKG, Sekda Kota Palembang menginstruksikan kepada Camat, dan OPD terkait untuk melakukan antisipasi dampak penurunan kualitas udara.
Agar pihak kecamatan memantau wilayahnya masing-masing dalam rangka pencegahan terjadinya kebakaran lahan. Segera melaporkan kejadian kebakaran lahan sebelum meluas kepada Dinas Pemadam Kebakaran.
"Dinas kesehatan juga kiranya dapat membagikan masker kepada masyarakat, jika tersedia," katanya.
Koordinator Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Sinta Andayani mengatakan, pengamatan cuaca BMKG di bandara mendeteksi adanya asap (Smoke) pada jam-jam tertentu.
"Beberapa hari lalu memang ada titik api di Palembang ditambah meningkatnya titik hotspot di kabupaten sekitar Palembang (OKI dan Ogan Ilir) yang asapnya terbawa angin masuk ke Kota Palembang," katanya.
Masyarakat diimbau untuk menjaga lingkungan dengan tidak membakar lahan supaya hotspot dapat terkendali, mencegah polusi udara yg bisa berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat luas.
"Juga menghemat penggunaan air dan mengantisipasi bahaya kebakaran di pemukiman," katanya. (Ara)