 |
| Puluhan massa melakukan aksi kemanusiaan di gedung DPRD Sumsel (Foto : Ariel/SP) |
PALEMBANG, SP - Buntut Ketidak jelasan nasib Anak 9 tahun korban dugaan Malpraktik Medis Rumah Sakit Pertamina Prabumulih, puluhan massa yang tergabung dalam CACA Sumsel bersama putra daerah Gelumbang Kabupaten Muara Enim, mendatangi gedung DPRD Sumsel, Jumat (8/9/2023).
Kedatangan massa ke DPRD Sumsel tersebut, melakukan aksi peduli kemanusiaan guna meminta memecat Direktur Rumah Sakit Pertamina Prabumulih.
Dalam orasinya koordinator aksi Dasri HS menyatakan sikap kepedulian dan rasa kemanusiaannya “Mengutuk keras dugaan malpraktik medik terhadap anak yang terjadi di RS Pertamina Prabumulih” beberapa waktu lalu”, dan sekaligus meminta agar Direktur RS Pertamina Prabumulih dipecat apabila tidak mampu menyelesaikan permasalahan anak GM.
"Kami sampaikan kepada bapak ibu Pimpinan Dewan Provinsi Sumsel khususnya Komisi V untuk segera memanggil pihak RS Pertamina Prabumulih dan semua pihak yang terlibat dalam permasalahan anak GM ini," ujarnya dalam orasi.
Dikatakannya, sungguh tragis nasib anak GM umur 9 tahun, dari keluarga miskin asal gelumbang muara enim, yang bukan saja beban gizi buruk membayangi, namun kekhawatiran akan cacat fisik dan psikis permanen. Masa depan pendidikannya pun menjadi taruhan pasca kejadian dugaan malpraktik medis dokter bedah RS Pertamina Prabumulih .
Dijelaskannya, berbagai kenyataan pahit yang dihadapi akhirnya, menjadi semangat keluarga dan orang tua GM untuk berjuang mencari keadilan. Keadilan atas jaminan kesehatan, masa depan pendidikan hingga keadilan dari rasa aman dan kesejahteraan ekonomi.
"Bukan tanpa sebab, kasus anak 9 tahun asal desa midar muara enim ini telah lama terjadi. Seluruh pihak, baik Pemerintah Kabupaten Muara Enim maupun pihak Rumah Sakit Pertamina Prabumulih terkesan melakukan pembiaran atas kondisi yang saat ini dialami oleh anak inisial GM. Penyelesaiannya berlarut-larut. Belum ada tindak lanjut dari pihak RS Pertamina Prabumulih. Terkesan lepas tanggung jawab. Tanggungjawab kemanusiaan," tegasnya. (Ariel)
