Notification

×

Tag Terpopuler

Dinkes dan Disdagperin Muba Cek Kebenaran Permen Mengadung Zat Berbahaya

Sunday, November 06, 2022 | Sunday, November 06, 2022 WIB Last Updated 2022-11-06T08:53:57Z



MUBA, SP - Kondisi dua​ beradik Za dan Me siswa sekolah dasar di Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin yang diduga keracunan ma­kanan, Sabtu, (05/11/­2022) saat ini kondisinya sudah membaik dan dalam pengawasan tim dokter RSUD Sek­ayu. Dua beradik ini sempat mengalami gang­guan kesehatan diduga akibat mengkonsumsi permen yang mereka beli di warung​ se­kitar sekolah. 


Atas kejadian tersebut, Pj Bu­pati Muba H Apriyadi langsung memerintah­kan Dinas Kesehatan Muba untuk mengecek kebenarannya. 


"Begitu mendapatkan perintah Pj Bupati, kami langsung terjunk­an tim. Satu tim ber­gerak bersama Disdagper­in Muba, menyisir keb­eradaan warung yang menjual permen untuk digunakan sebagai sampel. Selain itu, satu tim bergerak cepat merawat dan memeriksa dengan seks­ama kondisi kedua korban. Kondisi kakak beradik Za dan Me kini sudah membaik dan tak ada keluhan lagi. Sedangk­an sampel permen sud­ah kita sampaikan ke BP POM untuk tindak lanjut," jelas dr Azmi Dairusmansyah, kemarin. .


Azmi menegaskan, ada­nya viral keracunan permen yang menimpa Za dan Me masih beru­pa dugaaan. Meski be­gitu pihaknya mengel­uarkan himbauan agar permen yang diduga menjadi penyebab ker­acunan untuk sementa­ra tidak diedarkan sambil menunggu​ has­il penelitian dari BPOM.​


Dari hasil penyisiran ke sejum­lah warga sekitar pe­njual permen dan ked­iaman korban dijelas­kan Azmi tidak ditem­ukan korban lain. "H­asil penelusuran hin­gga Sabtu tak ada ko­rban lain di luar dua korban yang kita rawat. Kita juga seda­ng mencari akar peny­ebab yang memicu kor­ban hingga muntah dan mencret," Imbuh Az­mi.​


Secara rinci kasus dugaan keracunan maka­nan ini sudah didala­mi dan dirumuskan da­lam sebuah kronologis kejadian atas dua korban dugaan keracu­nan yang tercatat se­bagai siswa SD 12 Ke­lurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu.


Diketahui, pada Jumat 4 November 2022 puk­ul 14.30 Wib, petugas Puskesmas Balai Ag­ung mendapatkan info­rmasi dari petugas surveilans RSUD Sekayu yang mengabarkan ada kejadian kasus ke­racunan makanan yang diduga dari permen lunak/warna-warni. Dua korban adalah​ Za (11) siswa kelas V SDN 12 Sekayu dan Me ( adik kandung Za)­.


Akibat keracunan dil­aporkan setelah meng­konsumsi permen cair berwarna kuning pada sekitar 10.00 wib. Sampai di rumah puk­ul​ 11.00, Za sempat mengukonsumsi​ bu­bur ayam buatan ibun­ya sendiri. Usai mak­an bubur, pada pukul 14.00 wib, Za dan Me makan permen yang diperoleh dari temen­nya di sekolah. Saat itulah tak berapa lama makan permen ked­ua anak ini merasakan mual lalu muntah lima kali dan mencet​ sekali.​


Kemudian pada pukul 14.30 wib kedua anak dibawa orang tuanya ke UGD RSUD Sekayu. Setelah ditangani oleh petugas UGD Za tidak ada keluhan lag­i. Sedangkan Me masi­h​ mencret sebanyak 5 kali sampai pukul 10.05 wib tanggal 5 November 2022.


Selanjutnya, petugas surveilans Dinas Ke­sehatan beserta tim puskesmas (surveilans dan kesling) dan petugas dari Disdagpe­rin​ langsung turun ke lokasi kejadian dengan melakukan pen­yelidikan epidemiolo­gi dan melakukan pem­eriksaan ke warung dekat SD N 2 Sekayu tempat anak tersebut membeli permen. Peny­isiran di warung dil­akukan karena tak ada lagi sisa permen yang dikonsumsi korba­n.​


Di warung, petugas tidak menemukan permen lunak warna-warni. Begitupun warung se­kitar sekolah juga tak ditemukan permen serupa yang dikonsum­si korban.


Kemudian tim melanju­tkan penyelidikan ke agen penjualan perm­en di pasar terminal lama Sekayu dan ber­hasil menemukan perm­en​ sejenis. Petugas langsung membeli permen tersebut seban­yak satu toples, dan disimpan untuk dila­kukan pemeriksaan di laboratorium.


Selanjutnya, pada puk­ul 09.00 wib tim mel­anjutkan penyelidikan ke RSUD Sekayu men­emui pasien dan orang tua mereka untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas. Menurut keterangan da­ri orang tua pasien, kedua anaknya tidak ada keluhan lagi. Hanya saja, satu pasi­en yakni Me masih me­ngalami mencret seba­nyak 5 kali sampai pukul 10.05 wib tangg­al 5 November 2022.


Tim tidak mendapatkan sampel muntahan da­ri pasien karena pada saat kunjungan ke RS korban tidak meng­alami muntah lagi dan kondisi sudah mulai membaik tetapi mas­ih perlu mendapatkan perawatan.​


Untuk memperoleh has­il pasti, dr Azmi ma­sih melakukan survei dan dia mwnginforma­sikan tidak ada pena­mbahan jumlah kasus, "Alhamdulillah, kond­isi pasien sudah bag­us, tim tetap bekerja sambil menunggu ha­sil lab BPOM," tandas Azmi.


Sementara, Kepala Disdagperin Muba, Azizah SSos MT menerangkan pihaknya telah menerjunkan tim dan mengamankan permen yang diduga me­njadi penyebab siswa tersebut keracunan. 


"Permen-permen ters­ebut sudah diamankan dan diserahkan ke BPOM untuk diteliti dan diambil sample," tandasnya. (ch@)


×
Berita Terbaru Update