LAHAT, SP - Pasca pelaksanaan Media Gathering PTBA 2022 dengan ratusan insan Pers di Kabupaten Lahat yang digelar di Caffe Janji Mantan Plaza Lematang, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat pada Jumat (28/10/22) malam kemarin, muncul berita bernada negatif di beberapa website media online ayng menyebut bahwa kegiatan tersebut diwarnai dengan kekecewaan dan tidak profesional panitia penyelenggara yang dalam hal ini pihak PTBA itu sendiri.
Menyikapi hal itu, Ketua PWI Kabupaten Lahat, Ishak Nasroni yang merupakan seorang wartawan bersertifikasi Wartawan Utama serta telah mengikuti Assessment dan Training Of Trainer (ToT) Penguji Wartawan ini, tersenyum dan malu sendiri membaca beritanya.
"Ya, jelas saya malu dong. Karena saya ini wartawan dan yang nulis berita-berita tidak objektif itu juga wartawan. Saya malu, karena profesi saya dinodai oleh prilaku-prilaku oknum wartawan yang tidak profesional itu. Masa iya, kegiatan yang begitu meriah dan dihadiri banyak petinggi organisasi kewartawanan serta insan pers sebesar itu, justru menjadi sebuah opini yang yang tak jelas oleh mereka yang hadir juga di acara itu", urai pria yang akrab disapa Ujang ini.
Dirinya mengaku tidak sepakat, kalau acara Media Gathering PTBA 2022 di Lahat itu disebut ada kekecewaan dan kecurangan dalam undian doorprize dan lain-lain itu.
"Kalau masalah peserta yang diundang, saya rasa semua wartawan yang di Lahat sudah diundang melalui organisasinya masing-masing, bahkan yang tidak berorganisasi juga banyak yang diundang oleh pihak PTBA. Kalaupun masih ada yang tidak puas dengan undangan yang disebar karena tidak sampai ke anggotanya, itu urusan internal organisasi, jangan dikait-kaitkan dengan kebijakan Humas PTBA selaku penyelenggara. Hebatnya, puluhan tahun saya jadi wartawan di Lahat ini, belum pernah melihat wajah orang tersebut, namun tiba-tiba muncul dan masih diakomodir oleh panitia. Bukankah ini sebuah kehebatan dan keterbukaan bagi PTBA..?. Lalu salahnya di mana, Pak Bos...?", tuturnya.
Kemudian, jika yang diperssoalkan itu adalah masalah prosesi penarikan undian doorprizenya, menurut dia, itu sudah dilakukan dengan baik dan tidak ada yang ditutup-tutupi dan dicurangi.
"Kan yang pegang undangan bernomor undian itu para wartawan, sedangkan pencabutan undian dilakukan secara terbuka dan bergantian orangnya, kok jadi masalah..?. Bila ada yang nomornya keluar tapi ditinggalkan, itu salahnya wartawan itu sendiri. Lalu, kalau harus kecewa karena belum dapat doorprizenya, itu juga salahnya sendiri. Kenapa tidak menggelar acara sendiri, adakan hadiahnya sendiri, cabut undiannya sendiri. Pokoknya semuanya sendiri, pasti deh dia akan dapat", beber Ujang, saat dibincangi di kediamannya di seputar RD PJKA Bandar Agung, Sabtu (29/10/22) sore ini.
Yang jelas sambung Ujang, apa yang dialkukan PTBA adalah untuk menjalin silahturahmi yang baik dengan para wartawan yang ada di Kabupaten Lahat. Bila masih ada yang belum puas, tegasnya, maka silahkan cari kepuasannya sendiri. Karena biasanya, berita-berita seperti itu muncul dari wartawan yang kurang mengerti akan tugas dan fungsi poko pers serta etika wartawan dalam penulisan.
"Coba aja baca beritanya, apakah sudah memenuhi unsur 5W+1H..?. Maka akan seperti itu nasib mereka, mencari-cari, karena mereka tidak mau menerima kesempatan yang sudah di depan mata", tutupnya. (Dharmawan)