LAHAT, SP - Kondisi Nenek Kuya warga desa Lubuk Nambulan Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat Sumatera Selatan yang hidup sendiri di rumah berlantai tanah berdinding seng berukuran 1,5 X 2 M turut menyita perhatian Bagindo Togar Butar Butar salah seorang pengamat Politik dan Sosial Sumatera Selatan.
Bagindo Togar Butar Butar yang mengetahui peristiwa tersebut menyesalkan kondisi yang dialami Nenek Kuya, ia berpendapat kurang baiknya pelayanan publik sehingga peristiwa seperti ini terus menerus terjadi tanpa ada tindak lanjut dari pemerintah saat dimintai tanggapannya melalui sambungan telepon.
"Tidak mesti semua harus mengandalkan Bupati atau Dinas Sosial, namun harusnya Kades dan Camat untuk aktif mendata kondisi masyarakat. Baik kondisi kesehatan, pemukiman, lingkungan dan keamanan. Mereka harusnya tau tentang tugas dan fungsi mereka, bagaimana kebijakan mereka, pelayanan mereka, disini ada yang tidak berfungsi dimana interaksi sosial tidak berjalan dengan baik antar lingkungan masyarakat," ucap Bagindo Togar Butar Butar, Minggu, (24/7/2022)
Mantan Ketua IKA FISIP Univeristas Sriwijaya (Unsri) melanjutkan, ini adalah bukti pelayanan kurang baik kok sampai Nenek berumur 79 tahun hidup begitu menyediakan. Kebutuhan papan itu sangat mendasar. Jika tidak mendapatkan bantuan karena terbentur administrasi harusnya pemerintah berkewajiban melengkapi sehingga si Nenek akan mendapatkan bantuan sesuai hak dia. Tidak mungkin ia yang sudah renta bolak balik ke kantor desa, kalau sampai pemerintah desa tidak bisa memberikan pelayanan optimal Bupati harus berani mengambil tindakan untuk memberhentikan dan memecat baik Kades maupun Camat. Dan jika Bupati juga tidak peduli dan tidak mengambil tindakan, Bupati juga boleh di copot," Ungkap Pengamatan Politik dan Sosial Sumsel bagindo Togar Butar Butar.
Sebelumnya, Nenek Kuya wanita lanjut usia berumur 79 tahun hidup di rumah yang berdinding seng di desa Lubuk Nambulan Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat Sumatera Selatan saat disambangi awak media pada Minggu, (24/7/2022). Pada menurut Nenek Kuya akan terasa panas sehingga ia tidak bisa tinggal dirumah yang dibuat atas bantuan tetangga sekitar.
Menurut warga sekitar siang hari ia tidak bisa menempati rumahnya." jarak antara atap rumah yang terbuat dari seng hanya setinggi 1,5 M, sehingga akan terasa panas saat siang hari,"ungkap warga dilokasi. (Dharmawan SE/Iwan)