MUBA, SP - Usai memberikan sosialisasi di Kecamatan Babat Supat beberapa waktu lalu, kru CV Mujio Punakawan melanjutkan dengan memberikan pelatihan Sistem Aplikasi Nomor Tanah Desa atau SANTAN kepada Kaur Pemerintahan sebanyak 15 desa dalam Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin, yang dipusatkan di ruang pertemuan kantor camat Lais.
Hadir dalam kesempatan itu, Camat Lais Demoon Hardian Eka Suza SSTP MSI, Sekcam Lais Marsofi SKM MSI, Direktur CV Mujio Punakawan Andi Prayogi, Kasi PPDK Kecamatan Lais Luspitasari Sarjana Ekonomi, Kasi Pemerintahan Johanes Butar Butar, Staf Pemerintahan Adi Kurniawan, dan belasan peserta yang berasal dari kaur pemerintahan desa dalam kecamatan Lais.
Pemilik Hak Patent aplikasi SANTAN-Desa sekaligus Direktur CV Mujio Punakawan, Andi Prayogi mengatakan, kerjasama dengan pihak pemerintahan kecamatan Lais ini dalam program menuju desa digital sesuai dengan undang undang RI nomor 6 tahun 2014 tentang desa pasal 86 ayat 4 dan 5.
Dalam hal ini, pihaknya mengadakan update aplikasi SANTAN-Desa dalam Versi Android.
"SANTAN adalah sebuah aplikasi Sistem Informasi Desa berbasis web yang dikembangkan khusus untuk membantu Pemerintah Desa dalam melakukan pengelolaan data dan pelayanan publik, juga informasi dan surat penomoran tanah dapat diakses melalui Website Informasi Desa," jelasnya, kemarin.
Andi menambahkan, dengan berbasis android, tentunya semakin mempermudah operator yang ada di desa dalam mengelola aplikasi Santan ini.
Sementara, Sekcam Lais Marsofi SKM MM menjelaskan, sesuai dengan agenda pemerintah kecamatan Lais bersama CV Mujio Punakawan melakukan sosialisasi atau pelatihan Sistem Aplikasi Nomor Tanah Desa atau SANTAN Desa kepada seluruh Kaur Pemerintahan desa dalam kecamatan Lais.
"Semua data yang ada didesa bakalan terkumpul disatu bank data tersebut. selanjutnya dari Database desa kemudian diterima oleh database kecamatan lalu akan diterima juga oleh database kabupaten. Jadi semua nya akan tersusun rapi dan terkontrol dengan baik dan jika kedepannya desa membutuhkan data maka mereka sudah bank data atau arsipan secara digital,” jelas Marsopi.
Oleh karena itu, dirinya berharap, agar seluruh peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin sehingga saat pelaksanaan di desa tidak ada kendala.
“Seluruh peserta ini dijadikan sebagai operator di tingkat desa, mereka kita harapkan bisa menjalankan dan memanfaatkan aplikasi ini di desanya masing-masing,” tutupnya. (ch@)