PAGARALAM, SP - Hukuman yang dijalani karena tindak pidana yang dilakukan sebelumnya, agaknya tidak membuat jera Zulfikar (36) warga Kampung Sawah Kelurahan Pagaralam Kecamatan Pagaralam Utara ini. Karena, baru hitungan bulan keluar penjara kembali berulah dengan membobol rumah kosong. Tak tanggung tanggung,kali ini Zulfikar berhasil membobol 4 Rumah warga yang tidak berpenghuni. Bermodalkan pahat dan kayu setelah 'menggambar' tersangkapun beraksi.
Pada aksinya ini sejumlah barang berharga berhasil digondol. Namun langkahnya terhenti dan pintu penjara menanti setelah anggota Satreskrim Polres Pagaralam melumpuhkannya dengan peluru, pada kaki kiri, Senin (07/02) kemarin di kediamannya. Tindakan tegas terukur diambil petugas lantaran membahayakan petugas saat diamankan.
Kapolres Pagaralam AKBP ARIF Harsono S.Ik MH diwakili oleh Kasat Reskrim AKP. Najamudin didampingi Kasi Humas, AKP. Wempy Kayadu dan Kanit Pidum Ipda Mustofa, Selasa (08/02) saat pers release kepada sejumlah awak media mengatakan, tersangka Zulfikar dalam kurun satu minggu berhasil membobol 4 rumah kosong di 4 lokasi.
Dalam aksinya, tersangka yang merupakan Residivist ini 'menggambar' terlebih dahulu kemudian beraksi. Dari aksi kejahatannya sejumlah barang bukti berhasil diamankan, antara lain : sepeda motor Jupiter MX, Laptop, blender, pisau, HP, pahat dan kayu. "Sejumlah barang bukti hasil kejahatan berhasil diamankan dari tangan tersangka, tersangka merupakan spesialist bobol rumah kosong."jelas Kasat. Tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara, tuturnya.
"Modus bobol rumah dengan pahat ini merupakan modus baru yang ditemukan di Pagaralam, dan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu."Pungkasnya.
Sementara tersangka Zulfikar mengaku nekat mencuri karena biaya untuk USG isteri tercinta yang sedang hamil. "Isteri saya sedang hamil dan butuh biaya untuk USG.'katanya. Dan dalam melakukan aksinya sendirian dengan mengambil barang barang kecil yang mudah dijual. "Lebih memilih barang barang ringan dan berharga serta mudah dijual." akunya sambil menahan nyeri luka pada kakinya (Rep).