PALI, SP - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumsel Senin (17/1/2022).
Dalam hal ini Ketika di konfirmasi Awak Media Ketua Komisi III DPRD kabupaten PALI Edi Eka Purwadi S.Sos di ruangan kerjanya di Komisi III jalan Pian Complek Pertamina Pendopo Kelurahan Talang Ubi Utara Kecamatan Talang Ubi, PALI.
Sementara itu Edi Eka Purwadi ketua komisi III mengatakan prihal tangapannya mengenai bahwa banyaknya masyarakat di Kabupaten PALI mengeluhkan meningkatnya harga Bahan Pokok Sembako melambung tinggi di Pasar Pendopo dan kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg dan mulai sejak Natal sampai tahun baru 2022 Bahan baku sembako masih Melambung tinggi harganya belum mengalami penurunan pantauan Media di lokasi pasar inpres Pendopo.
Seperti disampaikan langsung oleh Ketua Komisi III DPRD PALI menangapi dari tangapan komisi III tersebut melalui Dinas terkait adalah Dinas Peridustrian dan Perdangan (Disprindang) Kabupaten PALI prihal persoalan yang dikeluhkan warga masyarakat Kabupaten PALI yang pertama masalah harga sembako mengalami kenaikan harganya dari harga yang sebelumnya dan ke dua adalah gas elpiji 3 kg langkah dan harganya mahal dan juga terdiri dari beberapa bahan pokok sembako malah naik-naik terus belum ada Indikasi menurun harganya dari harga sebelumnya.
Tangapan tersebut disampaikan oleh Edi Eka Purwadi Ketua Komisi III DPRD PALI menjelaskan terlebih dahulu kami dari Komisi III DPRD PALI mengucapkan selamat datang rekan-rekan Media di komisi III kami terima dengan baik dan kami akan bantu keluhan warga masyarakat yang disampaikan melalui Media baiklah kami akan menangapi permasalahan ini.
Pendapat saya pribadi selaku ketua Komisi III DPRD bersama sejumlah anggota Komisi membidangi masalah tersebut dan akan kita sampaikan juga kepada ketua DPRD PALI Asri keluhan warga masyarakat PALI mengenai kelangkaan gas elpiji 3 kg dan bahan pokok sembako di pasar Pendopo mengalami kenaikan harga dari yang sebelumnya Dengan ini anslisa jawaban dari kami sebab musabab terjadinya kenaikan sejumlah bahan pokok sembako dan kesediaan harga daging ayam juga mengalami kenaikan di pasar Pendopo ibu kota Kabupaten PALI dari harga Rp.35.000,00 naik menjadi Rp.40.000,00 per kg dan gas elpiji 3 kg harganya, mahal dikeluhkan masyarakat PALI.
Berdasarkan dari surpey di lokasi terjadi di Pasar Pendopo pantauan Awak Media.
Politisi Partai PKS Edi Eka Purwadi menerangkan bahwa selain dari pada itu di Air Itam Kecamatan Penukal untuk harga Sembako masih tetap stabil tidak mengalami lonjakan harga tidak siknifikan dan sedangkan dan gas elpiji 3 kg yang langkah ini disinyalir oleh agen-agen elpiji yang nakal yang ada di Kecamatan Talang Ubi,Penukal dan di kecamatan yang ada di Kabupaten PALI.
Dikatakannya ini masalahnya bahkan ada gas elpiji ini di jual keluar Daerah Kabupaten PALI dan setelah melalui surpey di lokasi dan disampaikan oleh warga masyarakat gas mengalami kelangkaan susah di dapat dan walaupun ada harganya mahal dari pantauan Awak Media dilapangan.
Dalam permasalahan ini sudah tentu di libatkan dalam hal ini Dinas (Disprindag) Kabupaten PALI tentunya yang harus mengawasi hal tersebut untuk turun kelapangan.ujar Edi Eka Purwadi
Sedangkan di Air Itam Kecamatan Penukal gas elpiji 3 kg ada yang tidak di jual dengan alasan tidak ada, elpiji yang terjadi padhal ada ini ada agen gas elpiji yang nakal menyimpan gas elpiji ini penyebab langkah dan harga mahal.
Karena gas elpiji 3 kg ini subsidi Pemerintah untuk rakyat ada gas elpiji bersubidisi penyebab kelangkaan yang jelas ada agen penjual yang nakal dan kami memerintahkan dan akan memangil serta meminta Dinas Disprindag melakukan langkah-langkah untuk bertintak turun kelapangan melakukan sidak pasar.
Turun langsung sidak pasar di tengah-tengah masyarakat karena kami kurang tau mau di bawa ke mana laporan dari masyarakat harus ada solusi jalan keluarnya ini jelas melangar aturan dan kebutuhan masyarakat agar terpenuhi yang terjadi di Pasar baru Pendopo kemungkinan itu.jelasnya.
Disampaikan Edi Eka Purwadi politisi partai PKS ini menjelaskan berdirinya Kabupaten PALI menurutnya dengan Kapasitas pemakai gas elpiji 3 kg agar bertambah dan statusnya itu hanya agen bukan suplayer.
Kabupaten PALI sudah seharusnya memiliki suplayer sendiri gas elpiji karena Kabupaten Pali Nota Bene adalah penghasil gas di Propinsi Sumsel insyak Allah bisa melakukan itu jika inggin jadi suplayer tidak sulit dengan kerjasamanya Pemerintah Kabupaten PALI dan instansi pihak terkait.ungkapnya.
Yang dikatakan mahal itu katagori seperti apa dengan ada perbedaan harga di toko dengan beda toko dalam penjualannya apa mereka jual harga tidak sama berbeda harga misalkan harga daging ayam yang tadinya Rp.35.000,00 menjadi Rp.40.000,00 begitu juga dengan harga minyak goreng dengan cara melakukan operasi pasar.
Dari kesimpulan di atas dikatakan Edi Eka Purwadi Kami akan memangil dan mengajak Dinas Disprindag Kabupaten PALI melakukan operasi pasar kita lakukan besok pukul 09:00 Wib di Pasar Pendopo PALI karena ini DPRD punya kapasitas dan membidangi hal ini dan peran serta Disprindag Kabupaten PALI itu sendiri menurut penilaian kami Disprindag kabupaten PALI ini berkerja belum semaksimal mungkin dan masih jalan di tempat serta terabaikan mereka tidak tangap dengan keluhan pada masyarakat rasakan terutama sekali mengenai kelangkaan Gas Elpiji 3 kg dan harganya sembako mahal mengalami peningkatan yang di jual di Pasar Pendopo ke masyarakat Kabupaten PALI.
Dan kelapangan cari solusi penyebabnya apa ditegaskan oleh ketua komisi III DPRD PALI ini Diprindag jalan di tempat, sungkan bekerja mungkin disibukkan urusan lain ataupun kurang SDM nya.ujarnya.
Harapannya selaku wakil rakyat yang membindangi permasalahan sedang dialami masyarakat Kabupaten PALI saat ini dijelaskannya Kabupaten PALI ini adalah Kabupaten di Propinsi Sumsel penghasil gas bahkan Kabupatem PALI ini bisa untuk mensuplay Gas ke Prabumulih ke Pusri dialirkan melalui Kabupaten PALI.
Tidak menutup kemungkinan kita bisa suplay gas ke Pusri kita sama-sama berpikir kedepan SDM yang ada di Kabupaten PALI ini bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dan bisa lansung dapat membantu perekonomian masyarakat agar menenuhi kebutuhan dan gas yang tadinya di buang mubazir untuk bisa digunakan masyarakat sehari-hari dan bekerjasama dengan Perusahaan Gas dan Dinas instasi tekait.jelasnya.(Dharmawan SE/Tim)