PALI, SP - Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) telah menunjukkan perkembangannya yang pesat untuk sejajar dengan 17 Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Selatan yang notabene lebih dahulu berdiri.
Daerah yang baru bronjol dari Kabupaten Muara Enim 2013 yang lalu itu dulunya bisa dikatakan adalah daerah terisolir, pasalnya sejumlah ruas jalan di wilayah Kabupaten PALI tak bisa dilalui oleh sejumlah kendaraan utamanya roda empat.
Beberapa poros jalan yang kondisinya sangatlah tragis, seperti poros jalan Desa Tanjung Baru-Kota Pendopo, Jalan Ruas Desa Modong-Pengabuan-Babat tembus Pendopo. Dan jalan Poros Tanah Abang-Simpang Rasau tembus Kota Pendopo PALI. Serta sejumlah poros jalan lainnya sangatlah sulit diakses oleh warga.
Namun, kini ruas jalan tersebut sudah berbalik 360' kondisinya di lapangan. Sejumlah ruas jalan tersebut kini ramai dilalui dan telah bisa dinikmati oleh masyarakat baik dari Kabupaten PALI sendiri maupun luar dari Kabupaten PALI buah hasil dari pembangunan.
Data yang dihimpun Klikanggaran.com di tahun 2016 kondisi jalan rusak berat di Kabupaten PALI mencapai 259,230 Km angka tersebut setiap tahun mengalami penurunan, dimana pada tahun 2017 menjadi 170,930 Km, tahun 2018 menjadi 100,883 Km, dan tahun 2019 tinggal menyisakan ruas jalan rusak berat 30,837 Km.
Sementara, panjang jalan dengan kondisi baik mengalami peningkatan yang begitu signifikan, dimulai tahun 2016 dengan panjang hanya 5,370, kemudian tahun 2017 menjadi 158,890 Km, tahun 2018 menjadi 173,928 Km, serta tahun 2019 berubah menjadi 188,965 Km jalan dengan kondisi baik.
Tidak hanya akses jalan yang dibangun, Pemkab Pali juga membangun berbagai fasilitas lainnya, seperti jembatan penghubung dan irigasi. Di antaranya, jembatan Sungai Ibul, jembatan penghubung Desa Talang Ojan, dan Sukamaju, serta Jembatan di Desa Tanjung Dalam, dan Jerambah Besi.
Tidak hanya di bidang infrastruktur, Kabupaten PALI juga mengalami kemajuan di berbagai bidang lainnya.
"Kalo dulu kita di bawa, tapi saat ini kita terus merangkak naik untuk sejajar dengan daerah lainnya. Pertumbuhan Ekonomi kita sudah berada di ranking kedua (6,16%) di Sumsel. Bahkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pali setiap tahun mengalami kenaikan dengan rata-rata 0,9 per tahun atau telah berada di angka 64,33 dan merupakan pertumbuhan IPM tertinggi di Sumsel tahun 2019. Ini bukan pretasi atau keberhasilan H Heri Amalindo. Tapi, ini adalah prestasi dan keberhasilan semua masyarakat PALI," ujar Bupati Pali dalam sebuah rapat paripurna DPRD PALI.(Dharmawan SE/Budi)