Dari sekian banyak jenis-jenis KB yang bisa dijadikan pilihan, pasti
ada saja efek samping jangka pendek dan panjangnya. Untuk jangka pendek mungkin
tak akan menjadi masalah. Berbeda dengan efek samping jangka panjang KB, inilah
ciri-ciri tidak cocok KB yang wajib diwaspadai dan diperiksakan bila mengalami.
Meski memiliki beberapa efek samping,
para ahli mengatakan KB adalah metode kontrasepsi yang bagus. Namun, sebelum
menentukan jenis alat kontrasepsi apa yang akan dipakai, ada baiknya
konsultasikan hal ini terlebih dulu dengan dokter atau bidan.
Ciri-ciri tidak cocok KB dan penjelasannya dari berbagai sumber,
Mengenal KB
Keluarga
Berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah tindakan yang membantu
pasangan suami istri menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kelahiran,
mengontrol waktu kelahiran dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Berdasarkan UU No 52 Tahun 2009, Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Program KB adalah suatu langkah atau suatu usaha kegiatan yang disusun oleh organisasi-organisasi KB dan merupakan program pemerintah untuk mencapai rakyat yang sejahtera berdasarkan peraturan dan perundang-undangan kesehatan.
Program Keluarga Berencana memungkinkan
pasangan dan individu untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab
jumlah anak dan jarak umur antar anak (spacing) yang mereka inginkan, cara
untuk mencapainya, serta menjamin tersedianya informasi dan berbagai metode
yang aman dan efektif (ICPD POA 1994).
Jenis-jenis KB dan Penjelasannya
Ilustrasi
suntik KB. (dok. Sam Moqadam/ Unsplash)
KB adalah cara seorang wanita menunda kehamilannya atau mengatur jumlah dan jarak umur melahirkan anak selanjutnya. Tujuan umum program KB tak lain untuk mencapai keluarga yang berkualitas. Sementara tujuan khususnya untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga.
Jenis-jenis KB yang sering digunakan
adalah Pil KB, suntik KB, Implan, dan memakai IUD atau alat kontrasepsi dalam
rahim. Meski memiliki tingkat keberhasilan cukup tinggi, tak menutup
kemungkinan bahwa ciri-ciri tidak cocok KB akan muncul. Nah, ciri-ciri tidak
cocok KB ini harus diwaspadai agar kontrol kehamilan lebih sehat dan aman.
Berikut Jenis-Jenis KB
dan Penjelasannya:
1. Pil KB
Pil KB adalah pil yang
dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kehamilan. Pil tersebut mengandung
kombinasi hormon estrogen dan progestogen. Estrogen dan progestogen menghentikan
perkembangan telur, sehingga tidak ada telur yang dilepaskan dari ovarium. Pil ini
biasanya cukup efektif hingga 92%. Pil ini bisa menjadi 99% efektif jika
dikonsumsi dengan benar dan terus menerus.
2. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi
hormonal. Di dalam suntik KB terkandung hormon progestin untuk menghentikan
terjadinya ovulasi. Terdapat dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB yang
dilakukan setiap satu bulan dan setiap tiga bulan.
Kelebihan suntik KB adalah memiliki
tingkat efektivitas yang tinggi dan lebih praktis dibandingkan pil KB.
Sedangkan kekurangan suntik KB adalah tidak memberikan perlindungan terhadap
penyakit menular seksual dan kerap membuat siklus menstruasi jadi tidak
teratur.
Anda juga harus melakukan kunjungan rutin
ke dokter sesuai dengan waktu atau jadwal suntik KB yang telah ditentukan.
3. KB Implan
KB implan merupakan alat kontrasepsi
hormonal yang bekerja dengan mengeluarkan hormon progestin. KB implan akan
dimasukkan ke dalam atau bawah kulit di lengan bagian atas.
KB implan ini sangat efektif dengan
tingkat kegagalan kurang dari 1 persen dan bisa memberikan perlindungan sampai
3 tahun.
Sedangkan kekurangan dari KB implan
adalah membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur, tidak memberikan
perlindungan terhadap penyakit menular seksual, dan biayanya relatif mahal.
4. IUD atau Alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR)
Alat kontrasepsi jenis ini digunakan
dengan memasukkan alat berbentuk huruf “T” ke dalam rahim. Kontrasepsi ini
efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan selama jangka waktu 5 hingga 10
tahun.
Kelebihan dari IUD adalah durasi
penggunaannya bisa mencapai 5 tahun. Sedangkan kekurangannya, IUD dapat
bergeser keluar dari tempatnya sehingga menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman,
dan keluar bercak darah dari vagina.
Ciri-Ciri Tidak Cocok KB
Ilustrasi
Sakit Perut. Credit: pexels.com/Demon
Ciri-ciri
tidak cocok KB ini penting untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita produktif.
Dari jenis-jenis KB yang sudah dijelaskan sebelumnya, ciri-ciri tidak cocok KB juga
berbeda-beda. Ciri-ciri tidak cocok KB paling umum adalah memengaruhi siklus
menstruasi.
Ciri-Ciri Tidak Cocok KB yang Pil
- Spotting atau keluarnya bercak-bercak darah di luar siklus
menstruasi
- Menstruasi yang tidak teratur
- Rasa nyeri payudara
- Sakit kepala
- Mual
- Rasa kembung
- Peningkatan berat badan (jadi harus meningkatkan aktivitas
fisik)
- Tidak menstruasi (lebih sering pada KB suntik)
- Jerawat
Ciri-Ciri
Tidak Cocok KB yang Suntik
- Menstruasi Berhenti
“ Efek samping yang paling umum dari KB
suntik ialah berubahnya pola menstruasi seorang wanita,” ujar seorang Direktur
medis di Miami's FemCare Ob-Gyn, Jason James, M.D.
Dalam jangka pendek, Anda mungkin bisa
mengalami menstruasi yang tidak teratur dan keluarnya bercak-bercak darah. Lalu
setelah beberapa bulan, hormon progesteron yang terdapat dalam KB suntik
menyebabkan lapisan rahim Anda menipis, sehingga menstruasi Anda mungkin jadi
berhenti.
Kemudian setelah tidak lagi memakai KB
suntik, Anda mungkin bisa mengalami pendarahan yang tidak teratur, karena tubuh
Anda sedang mengeliminasi sisa-sisa progesteron.
- Tidak Bisa Langsung Hamil
“Setelah berhenti menggunakan KB suntik,
maka dibutuhkan sekitar 10 hingga 22 bulan agar keseburan wanita kembali
normal. Jadi jika Anda dan pasangan masih ingin merencanakan kehamilan segera
nantinya, lebih baik pilih pil KB saja,” ujar direktur obstetri di The Ohio
State University Wexner Medical Center, Michael Cackovic, M.D.
- Mengurangi Kepadatan Tulang
“Menggunakan KB suntik lebih dari dua
tahun dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang Anda. Sehingga beberapa
dokter menyarankan, agar wanita yang sedang memakai KB suntik meminum suplemen
yang mengandung kalsium dan vitamin D,” ujar Cackovic.
- Mengalami Sakit Kepala
Efek samping ini, menurut Shepherd, tidak
hanya terjadi pada KB suntik, karena sakit kepala cukup banyak terjadi pada
berbagai jenis alat kontrasepsi lainnya.
“Yang saya sarankan, jika seseorang
mengalami sakit kepala saat baru mencoba alat kontrasepsi jenis lain, maka
mereka harus membicarakan hal ini pada dokternya,” ujar Shepherd.
- Kembung
“Perut kembung dan kram perut merupakan
keluhan umum dari KB suntik. Hal ini karena progesteron bisa sedikit
memperlambat kinerja usus pencernaan Anda, tetapi hal ini tidak berlangsung selamanya,”
ujarnya James.
- Berat Badan Bertambah
Menurut studi 2009 yang dipublikasikan dalam American
Journal of Obstetrics and Gynecology, pengguna KB suntik rata-rata berat
badannya bertambah sebanyak 11 pound (5 kg) saat menggunakan alat kontrasepsi tersebut
lebih dari tiga tahun, dibandingkan dengan para wanita yang menggunakan jenis
alat kontrasepsi lainnya, yang hanya naik sebanyak tiga hingga empat pound (1,3
kg hingga 1.8 kg).
Ciri-Ciri Tidak Cocok KB
Efek
samping yang terjadi berkepanjangan dari penggunaan KB inilah ciri-ciri tidak
cocok KB. Meski memiliki beberapa efek samping, para ahli mengatakan KB adalah
metode kontrasepsi yang bagus. Namun, sebelum menentukan jenis alat kontrasepsi
apa yang akan dipakai, ada baiknya konsultasikan hal ini terlebih dulu dengan
dokter atau bidan.
Ciri-Ciri Tidak Cocok
KB yang IUD
- Sakit saat Seks
Rasa sakit saat berhubungan badan dapat
menjadi tanda bahwa IUD telah bergeser ke lokasi yang tidak seharusnya,
misalnya di leher rahim.
Walaupun demikian, bedakan antara rasa
sakit saat saat berhubungan badan dengan rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh
posisi tertentu.
- Mestruasi Tidak Teratur
Pemasangan IUD tidak berarti periode dan aliran menstruasi Anda
serta merta berubah. Jika yang Anda pakai adalah IUD hormonal, normalnya haid
jadi lebih sedikit. Sementara IUD tembaga akan membuat aliran menstruasi lebih
deras.
Terlepas dari jenis IUD apa yang Anda pakai, jika Anda menemukan
bercak atau aliran yang tidak wajar dan terasa menyakitkan maka Anda perlu
segera berkonsultasi kepada dokter.
- Keputihan Tidak Normal
Vagina
selalu mengeluarkan cairan dari waktu ke waktu, jadi keputihan tak selalu
berarti buruk. Walaupun begitu keluarnya cairan yang berbau aneh dengan warna
coklat, kehijauan, atau kuning juga bisa menjadi tanda pergeseran IUD.
- Pasangan Merasakan
Seharusnya IUD tidak bisa
dirasakan oleh pria saat hubungan badan, tak peduli seberapa besar dan panjang
ukuran kejantanannya. Namun jika IUD tersentuh alat kelamin saat penetrasi,
kemungkinan alat kontrasepsi sudah bergeser ke leher rahim.
- Panjang Tali IUD
Berubah
Tali
yang menghubungkan IUD sengaja dibiarkan menggantung saat pemasangan agar alat
kontrasepsi lebih mudah dilepas jika sudah tak dibutuhkan lagi dan membantu
pasien untuk melacak keberadaan IUD. Jika tali IUD jadi lebih pendek, lebih
panjang, atau malah hilang maka Anda perlu memeriksakan diri.
- Kram Hebat
Mengalami kram seperti saat datang bulan adalah hal yang wajar
terjadi setelah pemasangan IUD. Jika Anda memakai IUD hormonal, seharusnya kram
menstruasi Anda jadi jauh lebih ringan. Jika Anda menggunakan IUD tembaga, kram
Anda mungkin menjadi lebih parah.
- Sering Sakit
Tubuh Anda memiliki beberapa cara berbeda untuk memberi tahu
Anda jika ada sesuatu yang salah. Beberapa orang mungkin jadi lebih rentan
terhadap infeksi berulang akibat IUD yang bergeser. Jika Anda terus-terusan
sakit dan satu-satunya perubahan yang Anda lakukan baru-baru ini adalah
memasang IUD, bisa jadi itulah biang keladinya.
- Bisa Dirasakan Jari
Jika Anda bisa merasakannya ketika Anda buang air, berjalan, atau hanya duduk-duduk, sudah hampir pasti IUD Anda bergeser. Segera hubungi dokter.
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat memberikan sambutan pada peluncuran alat kontrasepsi implan satu batang, di aula Rumah Sakit Siti Khadijah, Kota Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com) Untuk peningkatan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI meluncurkan alat kontrasepsi implan satu batang
Ketua BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan
alat kontrasepsi ini mulai diluncurkan di daerah, salah satunya Provinsi
Gorontalo. Alat kontrasepsi ini berupa susuk satu batang.
"Alhamdulillah kegiatan launching alat kontrasepsi susuk satu batang berjalan
lancar di Gorontalo," kata Hasto Wardoyo usai menghadiri peluncuran alat
tersebut.
Hasto mengungkapkan, implan atau susuk satu batang ini telah digagas BKKBN RI sejak tahun 2020.
Hal ini dibuat untuk mendukung program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan
Keluarga Berencana atau disingkat Bangga Kencana.
"Susuk satu batang ini memang sudah melalui
proses yang panjang dan telah diuji sebelum di-launching," ujar Hasto kepada Liputan6.com.
Menurutnya, program Bangga Kencana
mempunyai makna yang sangat besar dalam hal meningkatkan kualitas SDM untuk
Indonesia maju. Untuk itu, BKKBN tidak hanya menekankan jumlah anak, tetapi kualitas juga
menjadi sangat penting.
Salah satu kualitas yang paling
berpengaruh adalah jarak anak lahir. Kalau jarak anak yang pertama dan
berikutnya kurang dua tahun, maka akan sangat berisiko.
"Risikonya banyak, mulai dari stunting hingga autisme. Oleh sebab itu, jarak anak itu harus diupayakan
maksimal tiga tahun," ungkapnya.
"Nah, inilah makanya kemudian kita
mencoba mencari alat kontrasepsi yang begitu lahir bayi, langsung bisa dipakai,
cukup tiga detik sudah terpasang," katanya. (adv)