Lansia
tangguh adalah upaya meskipun telah berusia diatas 60 sampai 70 tahun lansia
tetap produktif ,tidak mudah memang menjadi seorang lansia tangguh,apalagi
dengan keterbatasan aktivitas, cara berpikir , tingkat emosional dan
intelegensia dan masalah pelik lainnya. Di tengah pandemi Covid – 19 yang
sedang melanda saat ini, lansia merupakan kelompok rentan yang bisa dengan
mudah terpapar dan terinfeksi, sehingga mewujudkan kondisi lansia tangguh di
suatu wilayah dianggap perlu dilakukan,
BKKBN
mempunyai satu program untuk mewujudkan lansia tangguh tersebut yaitu Bina
Keluarga Lansia ( BKL ) , kelompok kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup para lansia. Bentuk – bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain
penyuluhan, kunjungan rumah , rujukan , pencatatan dan pelaporan segala
kegiatan yang telah dilaksanakan. Di dalam kegiatan BKL sendri terdapat 7
Dimensi bagi terwujudnya Lansia tangguh , yaitu dimensi spiritual, fisik ,
emosional, Intelektual, sosial kemasyarakatan, profesional dan vokasional serta
lingkungan.
Dari
7 dimensi ini penulis beranggapan bahwa dimensi spiritual, kesehatan
fisik , dan sosial yang harus terus dibina untuk menghadapi bahaya
penyebaran virus Covid -19 . kenapa bisa seperti itu ??? beginilah penjabaran
nya :
1.
Dimensi spritual
Di
kegiatan BKL para Lansia dibina dan diarahkan untuk lebih mendekatkan diri pada
kegiatan yang bersifat keagaamaan , majlis – majlis taklim serta pengajian –
pengajian yang terjadwal dan rutin dilaksanakan, konsultasi mengenai masalah
keagamaan bisa lansung dilakukan melalui KUA atau tokoh – tokoh agama yang ada
diwilayah tersebut, hal ini bisa saja terjadi karean BKL mempunyai MOU
atau perjanjian kerja sama dengan KUA setempat untuk membimbing dan membina
lansia di wilayah tersebut.Dengan adanya kegiatan ini diharapkan hati menjadi
lebih tenang , tawakkal dan lebih bijaksana.
2.
Dimensi fisik
BKL
di suatu wilayah juga memiliki kerjasama dengan Puskesmas atau puskesmas
pembantu yang ada di daerah tersebut untuk mengajak para lansia tetap
beraktivitas secara fisik dan memantau kesehatan fisik dan psikis para lansia
yang menjadi anggotanya, tenaga – tenaga kesehatan serta penyuluh Keluarga
berencana berkolaborasi memantau kesehatan lansia dengan melakukan senam
bersama, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin,penyuluhan, melakukan
kunjungan rumah serta melakukan pendampingan khusus pada keluarga yang memiliki
lansia untuk memastikan lansia – lansia yang ada diwilayah tersebut tetap
sehat.
1.
Dimesi sosial
Lansia
cenderung menyendiri dan seringkali tidak percaya diri lagi karena mereka
sadar akan turun nya kemampuan diri mereka dalam hidup bermasyarakat, di BKL
biasa para lansia bisa bergaul dan memiliki banyak teman seusianya , kegiatan –
kegiatan pertemuan biasanya dibarengi dengan arisan , belajar ketrampilan yang
baru, menyalurkan hobi serta sesi curhat sesama lansia, hati para lansia pun
akan tetap bahagia ,bukankah ada ungkapan yang mengatakan hati bahagia
maka imun tubuh pun terjaga.
Sebagai
penyuluh keluarga berencana yang memiliki orang tua yang sudah lanjut usia,
saya merasa sangat bersyukur dengan ada nya kelompok kegiatan Bina Keluarga
lansia ini, fisik orang tua saya serta anggota yang lain tetap terkontrol
serta batin mereka bahagia melalui pengajian serta pertemuan yang rutin
diikuti di Bina Keluarga Lansia yang mereka ikuti .
BERDAYAKAN KELUARGA MELALUI UPPKA
Pembangunan nasional yang dicanangkan
oleh pemerintah secara normatif bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.Berbagai upaya telah dilaksanakan
oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan BKKBN
telah melakukan kegiatan yang khususnya ditujukan untuk keluarga akseptor
KB agar mereka dapat memperoleh kehidupan yang lebih baik. Para keluarga
akseptor diberikan berbagai insentif atas prestasi masyarakat pedesaan dalam
kesertaan ber – KB. Definisi UPPKA itu sendiri adalah sekumpulan keluarga yang
saling berinteraksi dan terdiri dari berbgai tahapan keluarga ,mulai dari
Keluarga Pra Sejahtera sampai dengan keluarga Sejahtera II plus ,baik yang
sudah menjadi akseptor kb serta anggota masyarakat yang berminat untuk mewujudkan
keluarga kecil bahagia dan sejahtera,aktif melakukan usaha bersama dalam usaha
ekonomis produktif. UPPKA diharapkan dapat meningkatkan pendapatan keluarga
yang kemudian akan memperbaiki kesejahteraan, baik dari keluarga peserta KB
yang bersangkutan maupun dari seluruh anggota kelompoknya. Dengan peningkatan
kesejahteraan tersebut, diharapkan kesertaan dan kesinambungan ber- KB secara
tidak langsung dapat ditingkatkan. Perkembangan suatu kelompok sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor dalam kelompok itu sendiri
yang lebih lazim disebut sebagai dinamika kelompok yang dapat dipantau, dan dikembangkan melalui
pertemuan dan sarasehan antara anggota kelompok tersebut.
Menurut BKKBN bahwa setelah
melalui berbagai perjuangan untuk membawa keluarga menyadari pentingnya
membangun keluarga kecil (yang bertanggung jawab, bahagia dan sejahtera),
Perjuangan itu tidak berhenti sampai di situ saja. Akan tetapi masyarakat yang
kuat, terbentuk dari keluarga sebagai unit terkecil yang maju dan sejahtera. BKKBN
sebagai salah satu instansi pemerintah telah mempelopori program peningkatan
kesejahteraan keluarga agar keluarga-keluarga terutama yang kurang beruntung,
dapat terangkat dan menikmati hasil pembangunan, sehingga bisa berperan serta
dalam membangun negara Indonesia yang lebih baik.
Untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga diupayakan melalui pembangunan yang
berpihak terhadap masyarakat Pra sejahtera, pembangunan dalam keadilan dan
kesetaraan gender,dalam upaya membatu kelancaran kelompok masyarakat pra
sejahttera yang ingin berusaha adalah melalaui usaha ekomis produktif
yaitu UPPKS ( Usaha Peningkatan Keluarga Sejahtera )
Seiring
dengan berjalannya waktu,kelompok UPPKS ini seperti mati suri,meskipun begitu
masih ada yang aktif,hal ini desebabkan karena tingginya bunga modal yang
diberikan yang dulunya 12 % satu tahun meningkat menjadi 18 %. Hal ini membuat
banyak kelompok tidak ingin lagi meminjam modal UPPKS. Meskipun begitu tidak
mematahkan semangat dari kelompok untuk terus berusaha dan meningkatkan kinerja
kelompok.Untuk lebih memajukan kelompok-kelompok ini sangat diharapkan agar
diberikan pelatihan-pelatihan sebagai penambah ilmu serta wawasan dari semua
anggota kelompok dan untuk meningkatkan serta memajukan kelompok itu sendiri .
Modal
kelompok ini diambilkan atau dibiayai dari APBN, Perluasan kesempatan
melalui program perluasan lapangan kerja dan peingkatan tarap hidup masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat, yaitu memberdayakan masyarakat miskin agar dapat
memperoleh kembali hak-hak ekonominya, sosial, dan politiknya, mengontrol
keputusan yang menyangkut kepentingannya, menyalurkan aspirasi dan mampu secara
mendasar mengatasi permasalahan yang dihadapai Peningkatan kemampuan dan
kualitas sumber daya manusia yakni meningkatkan kapasitas atau kemampuan dasar
masyarakat miskin agar mampu bekerja
berusaha secara lebih produktif dan memperjuangkan kepentingannya. Perlindungan
sosial
yakni memberikan perlindungan rasa aman bagi masyarakat miskin, utamanya
masyarakat yang paling miskin.
.Pengembangan
Kelompok UPPKS. dilakukan melalui penumbuhan dan pengembangan
kelompok.,penumbuhan dan pengembangan kelompok ini dilakukan oleh PLKB/PKB
berdasarkan pendapatan keluarga di daerah masing- masing. Upaya tersebut
dilengkapi dengan dukungan berbagai pihak terutama oleh pemerintah kab/kota,
lintas sektor, perbankan dan lembaga keuangan mikro yang berfungsi menjadi
pendamping kelompok UPPKS, Pembinaan dan pengembangan usaha .
Kegiatan
pembinaan adalah suatu upaya yang perlu dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan agar kegiatan UPPKS dapat berjalan sebagaimana diharapkan,
dalam mendukung ketahanan ekonomi keluarga untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
Pembinaan permodalan pembinaan dalam bidang permodalan yang dapat dilakukan
dengan memfasilitasi anggota kelompok UPPKS .
Pemasaran
Produk di UPPKS dengan Cara Promosi sebagai bagian dari strategi
pemasaran produk UPPKS. Keberhasilan suatu usaha ekonomi yang dilakukan oleh
keluarga akan tergantung dari keberhasilan dalam penyediaan, pelaksanaan dan
pengelolaan tenaga, modal, aktivitas produksi, administrasi, pemasaran, dan
pengembangan produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Dari semua faktor
tersebut pemasaran merupakan unsur yang paling strategis. Sebab pemasaran
merupakan sasaran akhir dari suatu usaha ekonomi yang akan menentukan
kelangsungan usaha ekonomi yang bersangkutan. Hal ini bukan berarti yang lain
tidak penting. Semua faktor tersebut di atas memang sangat menentukan keberhasilan
suatu usaha. Namun demikian dari semua keberhasilan yang dilakukan oleh
kegiatan-kegiatan tersebut menjadi tidak ada artinya jika pada akhirnya produk
tersebut tidak dapat dijual.
Bagaimanapun
juga tujuan akhir dari suatu usaha ekonomi adalah menjual barang atau jasa yang
memberikan keuntungan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk
mengembangkan usaha lebih lanjut.
Pemasaran
merupakan masalah yang rumit, karena banyaknya faktor yang mempengaruhi
keberhasilannya. Karena demikian luasnya faktor maka sering kali tidak pernah
dijumpai suatu cara yang bersifat mutlak untuk mengatasi masalah pemasaran
produk suatu usaha kelompok ,kedua yang tidak kalah pentingnya yang perlu
dipertimbangkan dalam kegiatan pemasaran adalah orang-orang yang akan terlibat
dalam kegiatan pemasaran. Mereka itu adalah para anggota kelompok UPPKS yang
memproduksi barang dan jasa yang akan ditawarkan , dan mitra usaha kelompok
UPPKS yang diperlukan agar produk UPPKS sampai kepada pembeli atau konsumen.
Untuk
mengembangkan kelompok UPPKS ,upaya yang telah dilakukan BKKBN adalah
memberikan fasilitas permodalan,Pembinaan dan pengembangan kelompok,peningkatan
kualitas SDM, integrasi dengan mitra kerja dan memberikan ketrampilan tehnologi
tepat guna.SDM unggul,UPPKS maju,keluarga berdaya , Indonesia Sejahtera. (adv)