Palembang, SP - Menekan laju pertumbuhan penduduk, sesuai arahan pemerintah pusat maka 416 Kepala Keluarga (KK) di Kota Palembang dilakukan Pendataan Kependudukan (PK) tahun 2021 selama dua bulan kedepan.
Dimulai 1 April - 31 Mei ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palembang mendata ulang data kependudukan masyarakat Kota Palembang.
Pendataan ini diawali dengan mendata kependudukan Walikota Palembang, Harnojoyo dan keluarga di rumah pribadinya di Jalan Alamsyah Ratu Prawira, Kamis (1/4/2021).
Mulai dari jumlah anggota keluarga, keberadaan atau domisili keluarga terkini dan lainnya. Selain Harnojoyo, di hari yang sama Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda juga mendapatkan pendataan kependudukan.
Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, pendataan kependudukan ini sebagai cara untuk validasi jumlah penduduk sehingga dapat menekan laju pertumbuhan penduduk.
"Kami didata perdana, selanjutnya selama dua bulan kedepan 416 KK akan diselsaikan. Diharapkan masyarakat dapat bekerja sama membuka pintu dan bersedia didata oleh Kader KB kami," katanya.
Harnojoyo mengatakan, pendataan ini dilakukan selama 5 tahun sekali. Ada 416 ribu Kepala Keluarga (KK) yang menjadi sasaran pendataan di tahun ini. Dengan dua cara pendataan yakni manual dan melalui Smartphone.
"Target 2 bulan ini pendataan kependudukan selesai. Nanti, meski dalam kondisi puasa kami harap masyarakat bisa membukakan pintunya untuk didata," katanya.
Sementara, Kepala DPPKB Kota Palembang Edwin Effendi mengatakan, proses pendataan ini seharusnya dilaksanakan tahun lalu namun tertunda karena pandemi. Akhirnya, pendataan bisa dilakukan ditahun ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Ada 2.489 kader yang membantu untuk pendataan, mulai dari 1 April ini hingga 31 Mei mendatang. Tujuan kami agar Mendapatkan data KB yang baik sekaligus mendata keluarga apakah ada yang mengalami masalah stunting," katanya.
Untuk membantu kelancaran proses pendataan juga libatkan RT, setelah masuk bulan ramadhan proses pendataan akan dilakukan usai shalat tarawih. "Kami harap masyarakat dapat membantu petugas kami yang akan melakukan pendataan," katanya.
Selama pandemi, kata Edwin, tingkat Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) kota Palembang masih dibawah rata-rata nasional. Artinya, ada indikator keberhasilan dalam mengerem pertambahan penduduk.
"Sekarang angka LPP 1,18 itu cukup berhasil mengerem pertumbuhan penduduk," katanya. (Ara).