Sat Reskrim Polres Lubuklinggau Berhasil menangkap ketiga pelaku bejat. (Foto: Galsa/SP) |
LUBUKLINGGAU, SP - Sat Reskrim Polres Lubuklinggau, meringkus tiga pelaku perampokan sekaligus pemerkosaan remaja putri di Kelurahan Kali Kesik, Lubuklinggau.
Terakhir, polisi membekuk Sabar merupakan warga Kelurahan Air Kuti, Lubuklinggau ini sudah 2 tahun menjadi target operasi Polisi.
Pada saat akan ditangkap dirumah temannya di Kelurahan Air Kuti, pelaku melakukan perlawanan sehingga kaki ditembak dalam penyergapan tersebut, Minggu (3/1).
Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui Waka Polres Kompol Raphael didampingi Kasat Reskrim, AKP M Ismail mengatakan kasus ini terungkap dari hasil introgasi.
Pelaku Sabar sudah melakukan 38 kasus kriminalitas, 11 kasus curas, 20 kasus curas, 3 TKP curas, 4 TKP Curat. Salah satu kasus yang menonjol adalah perampokan sekaligus pemerkosaan,“ ujar Waka Polres Kompol Raphael kepada wartawan saat release Selasa (5/1/2021).
Adapun kasus perampokan dan pemerkosaan yang dilakukan Sabar, terjadi Minggu 27 Mei 2018 dinihari.
Berdasarkan data persidangan terpidana Hidayat, kasusnya ini bermula, Jumat 25 Mei 2018 sekitar pukul 12.00 WIB, Sabar datang ke rumah Hidayat (sudah divonis) di Kelurahan Taba Lestari. ‘’Yok ado lokak padek bongkar rumah, di Kali Kesik,” ajak Sabar kepada rekannya.
Dijawab oleh Hidayat, ”Siapo yang nunggu rumah tu,” lalu dijawab lagi oleh Sabar, “Betino, samo adiknyo kecik”. Lalu kedua sepakat untuk mengajak Suhendri (sudah divonis).
Pukul 01.40 WIB, Sabar tiba duluan di tempat yang telah disepakati, baru kemudian Hidayat dan yang terakhir datang adalah Suhendri.
Setelah berkumpul, ketiganya menuju ke rumah korban dengan berjalan kaki. Sampai di rumah korban, Hidayat dan Sabar langsung merusak pintu dan terali pada bagian pintu samping kanan rumah korban.
Namun aksi itu diketahui oleh korban, lalu berteriak. Mendengar teriakan korban, Sabar mengambil batu untuk memecahkan kaca jendela sambil berteriak, ”ku tembak kau”.
Para pelaku berhasil membuka pintu. Hidayat dan Sabar masuk ke dalam rumah, sedangkan Suhendri menunggu di luar rumah korban.
Saat di dapur, Hidayat bertanya, ”Mano tarok duit”. Dijawab korban “Aku tidak ada duit kak, cuma ada motor inilah”.
Melihat perkataan korban, Sabar langsung mengambil kontak sepeda motor korban di dekat dapur, lalu membawa pergi sepeda motor tersebut bersama Suhendri.
Kesal korban tidak menunjukkan tempat menyimpan uang, Hidayat emosi dan menarik celana dalam korban. Ia hendak memerkosa korban namun tak berhasil.
Akhirnya Hidayat mengikat korban dengan kain, menariknya ke hutan dan lalu korban diperkosa. (Galsa s)