Menurut Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, korban bukan meninggal akibat vaksinasi Covid-19 melainkan penyakit jantung yang dialami korban.
“Sangat memungkinkan korban meninggal akibat serangan jantung, dimana tiga bulan sebelum kejadian tersebut, korban sempat berobat ke salah satu ahli jantung, kemudian di beri obat, dan obat itulah yang kita temukan di lapangan,” katanya , saat konferensi pers di Polrestabes Palembang. Senin, (25/1/2021)
Hal ini dipertegas dengan penemuan anggota di dekat korban di temukan sebuah obat Nitrokaf retard berisi 10 kapsul dan sudah terkapar satu kapsul.
“Dari temuan itulah kita meminta dokter ahli mengenai obat itu dan didapatkan bahwa itu merupakan obat jantung,” katanya
Lanjut Kombes Pol Supriadi mengatakan bahwa korban di perkirakan sudah meninggal antara pukul 13.00 WIB hingga 15.00.
Hal ini didasari oleh rekaman CCTV yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dimana korban berjalan dan menepi ke TKP sekitar pukul 08.05 WIB dan korban tidak keluar-keluar dari mobilnya.
Hingga ditemukan tidak bernyawa sekitar pukul 22.30 WIB dimana korban meninggal sambil memegang dada sebelah kirinya.
Ketika di tanyakan kaitan dengan suntik vaksinasi yang di lakukan korban sebelum meninggal
“Dengan temuan yang kita dapatkan ini kita memastikan korban bukan meninggal akibat vaksinasi melainkan sakit jantung. Mengenai vaksinasi, perlu di ketahui dampak dari vaksinasi itu efeknya satu sampai dua jam, sementara korban sudah 24 jam pasca di vaksinasi,” katanya.ody