Wisata Pulau kemaro. (Foto: Ara/SP) |
PALEMBANG, SP - Rencana pengembangan kawasan Pulau Kemaro menjadi destinasi wisata air terus dilakukan, dari rapat lanjutan percepatan pembangunan Pulau Kemaro muncul wacana reklamasi di kawasan pulau tersebut untuk kemudian dijadikan pantai buatan.
Ketua Percepatan Pengembangan Pulau Kemaro, Sapri mengatakan, tahap awal dari pengembangan kawasan ini dengan melakukan pembersihan di sekitar Bungalow dan sekitarnya melalui gotong royong setiap minggu yang di support semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Target kita ini bersih dulu, baru kemudian kita lakukan rencana selanjutnya, karena untuk Design Enggenering Detail (DED) juga sudah ada," katanya.
Setelah bersih, langkah selanjutnya yang direncanakan diantaranya melakukan reklamasi di pulau tersebut yang kemudian akan dibuat pantai buatan, permainan anaknya, dan lain sebagainya.
"Untuk reklamasi nanti akan secara teknis mungkin di semprotkan pasir (sesuai spesifikasi reklamasi) yang tujuannya agar ketika pasang tidak tenggelam, dan juga untuk dibuat pantai buatan," katanya.
Setelah bersih, master plan ada, penataan/penambahan sudah dilakukan, maka baru dapat ditawarkan/menarik investor. "Konsepnya seperti itu," katanya.
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak memaparkan, untuk pembersihan alat dari PUPR masih standby dilokasi. "Kita menempatkan alat berat disana untuk pembersihan dan menandai titik yang akan dibangun," katanya.
Kemudian, master plan yang sudah ada akan ditempel di lokasi, seperti pembangunan apa akan dilihat spesifikasinya. "Misal pembangunan kolam akan ditempel master plannya dilokasi begitu disetiap area lainnya," kata dia.
Adapun untuk reklamasi, ditegaskannya bahwa ini tidak akan menimbulkan masalah, sebab Pulau Kemaro bukan merupakan kawasan konservasi tapi budidaya.
"Reklmasi dan pantai buatan sangat mungkin, sebab ini wilayah budidaya bukan konservasi sehingga bisa dilakukan," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Palembang, Isnaini Madani menjelaskan, untuk tahap awal ini tidak muluk dulu, dan konsentrasi didaerah milik pemkot dan pemprov yang ada. "Kita sudah ada bungalow, nanti kita tambah - tambah istilahnya di make up lah biar menarik dulu," jelasnya.
Adapun penambahan juga tidak muluk, seperti pembangunan jembatan penghubung sebagai alternatif akses darat ke Pulau Kemaro. "Walau bukan akses kendaraan minimal penyeberangan orang dan sepeda," katanya.
Selanjutnya pantai buatan, dan dibelakang bungalow dikembangkan agrowisata berupa sawah, dan lainnya. "Sehingga dengan adanya penamnahan - penambahan ini dapat menarik investor untuk berinvestasi mengembangakan Pulau Kemaro ini," katanya.
Jangka panjang tentu pengembangan di lahan yang luasnya 25 ha punya pemkot itu ditawarkan ke pihak ketiga sebagai rekriasi area, bisa dibuat berbagai permaianan, dan lainnya. "Karena skema pengembangan ini tidak bisa APBD, karenanya bisa dari CSR, kementerian, perusahaan, dan lainya," katanya. (Ara)