Reses di pimpin Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati dengan anggota Mgs Syaiful Padli, Kartak Sas, Dedi Sipriyanto SKom MM dan diterima langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Bank Sumselbabel , Achmad Syamsudin dan jajaran ruang pertemuan dilantai I5.
Menurut Hj RA Anita Noeringhati mengatakan pihaknya sengaja melakukan reses di Bank Sumselbabel lantaran selama ini belum melakukan reses di Bank Sumselbabel.
Dari hasil pertemuan ternyata di Bank Sumselbabel banyak program yang bisa di bawa ke masyarakat terutama konstituen-konstituen DPRD Sumsel tentang kridit usaha rakyat, UMKM.
Program tersebut sudah menyeluruh dengan binaannya sudah berbagai lini baik usaha madu, pempek dan semuanya yang intinya semua komunitas yang ada di Sumsel bisa memanfaatkan Bank Sumselbabel ini untuk suporting dananya.
“Selain kita memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa ini bank milik Sumatera Selatan , ini harus bermanfaat bagi masyarakat Sumsel,” katanya.
Apalagi Bank Sumselbabel di bentuk oleh Peraturan Daerah (Perda) No 1 tahun 2011 tentang Bank Sumselbabel yang mensyaratkan penyertaan modal Sumsel harus dinilai di angka Rp600 miliar.
“Ternyata sampai di tahun 2021 itu Rp380 miliar artinya masih sangat kurang, sedangkan perda itu sudah 9 tahun lalu , kalau tahun depan sudah 10 tahun yang lalu artinya kami mendorong untuk pemenuhan perda itu sesegera mungkin agar saham mayoritas bisa kita pertahankan,” katanya.
Di tahun 2020 dan tahun 2021 penyertaan modal Sumsel di Bank Sumselbabel masing-masing Rp50 miliar.
“Pada kenyataannya tadi dari 2015 sampai 2019 itu tidak penyertaan modal ,” katanya.
Sedangkan deviden Sumsel di tahun 2019 diangka Rp48 miliar dan ditahun 2020 ini mencapai angka Rp51 miliar.
“Kita mendorong pemenuhan perda harus segera mungkin, Insya Allah dalam masa jabatan kami itu sudah selesai,” katanya.(ody)