Kecelakaan di Sungai Musi memakan korban jiwa dialami Kapal Tunda Tugboat Atlas GT 14 tenggelam di Sungai Musi, Selasa (24/11) sekitar pukul 22.17 WIB. Foto ody/sumselpers |
Palembang, SP - Kecelakaan di Sungai Musi kembali terjadi. Kali ini, kapal tunda Tugboat Atlas GT 14 menarik tongkang Brawijaya, tenggelam di Sungai Musi, Selasa (24/11) sekitar pukul 22.17 WIB.
Ada empat awak di kapal tersebut, Saparudin (58) sebagai serang, Alex (36) selaku masinis, dan dua orang lainnya jurumudi bernama Densi (48) serta Beni (35).
Saat kejadian, tiga awak kapal melompat untuk menyelamatkan diri. Kemudian satu orang awak, Saparudin tak bisa menyelamatkan diri dan terjebak di dalam kapal.
Akhirnya, Safaruddin (60), Anak Buah Kapal (ABK) Tugboat yang tenggelam saat ingin menggandeng tongkang dari Pulau Kemaro tujuan Dermaga Pusri di perairan Sungai Musi Kelurahan 3 Ilir, Selasa (24/11) malam, akhirnya ditemukan tewas sekitar 10 meter dari lokasi awal kejadian.
Kepala Basarnas Palembang, Hery Marantika mengatakan, jenasah korban ditemukan usai dilakukan pencarian pada hari kedua pukul 09.30 WIB, tidak jauh dari lokasi awal kejadian di Kelurahan 3 Ilir Palembang.
“Korban ditemukan tenggelam dalam keadaan meninggal dunia di sekitar TB Atlas dengan posisi tertelungkup. Selanjutnya, korban langsung dievakuasi menggunakan perahu karet. Selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk dilakukan proses pemakaman,” ujar Hery, Rabu (25/11).
Selama proses pencarian, kata Hery, pihaknya dihadapi dengan kendala cuaca dan arus sungai yang deras, serta keruhnya air sungai. Sehingga sedikit menghambat proses pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk membiasakan melakukan aktivitas dengan mengutamakan keselamatan. Baik perorangan maupun secara bersama-sama,” katanya.
Menurutnya , Tugboat Atlas ini diawaki 4 orang dengan serang Syaparuddin (60 tahun), Masinis Alek (36 tahun), Jurumudi Beni (35 tahun), dan Jurumudi Denil (57 tahun).
Tugboat Atlas tenggelam, sekitar pukul 20.40 WIB yang menggandeng tongkang Brawijaya bergerak dari Pulau Kemaro hendak menyeberang ke perairan Bagus Kuning Plaju.
"Sekitar pukul 21.45 di perairan Pusri ll, hujan deras disertai angin bertiup kencang. Sehingga menghantam lambung kiri tugboat Atlas. Hantaman ini membuat tugboat langsung miring ke kanan dan tenggelam," katanya.
Tugboat yang tenggelam, membuat tiga anak buah kapal berupaya menyelamatkan diri dengan cara terjun ke sungai. Ketiga ABK berenang ke tongkang Brawijaya, hingga akhirnya selamat.
Sedangkan Syafaruddin yang merupakan serang tidak bisa menyelamatkan diri karena terjebak di dalam tugboat.
Sekitar pukul 22.15, tim gabungan yang mendapat laporan, langsung bergerak ke lokasi kejadian. "Tiga orang awak selamat dan dibawa ke Pos Bandar KPLP untuk diminta keterangan dan satu meninggal dunia,” katanya. (ody)