MUSIRAWAS, SP- Pemerintah Kabupaten Musi Rawas berhasil meraih juara II lomba Kepala Daerah Inovatif Piala
Kementerian Dalam Negeri se-Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020. Pengumuman
pemenang lomba Kepala Daerah Inovatif tersebut dilakukan secara virtual oleh Mendagri,
HM Tito Karnavian dan dihadiri Gubernur Sumsel, H Herman Deru serta bupati dan
walikota se-Provinsi Sumsel.
Turut mendampingi Pjs Bupati Mura Drs Ahmad Rizali MM, Kepala Balitbang
Kabupaten Musi Rawas H Bambang Hermanto, Kepala Dinas PMPTSP Kabupaten Musi
Rawas Yudi Fachriansyah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Musi Rawas
Syamsul Joko Karyono, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Ristanto
Wahyudi, Badan Kesatuan Persoalan Hutan Lakitan, Edi Cahyono.
Pada lomba kali ini Kabupaten Musi Rawas menjadi juara kedua setelah Kota
Palembang yang berhasil menjadi juara pertama lomba Kepala Daerah Inovasi Piala
Mendagri tahun 2020, kemudian juara ketiga diraih Kabupaten Muara Enim dan
juara kategori terkomitmen dan paparan terbaik di raih Kabupaten Musi Banyuasin.
Pjs Bupati Musi Rawas Ahmad Rizali mengucapkan syukur Alhamdulillah dalam ajang
Kepala Daerah Inovatif Piala Mendagri tahun 2020, Kabupaten Mura menjadi yang
terbaik kedua setelah Kota Palembang tingkat Provinsi Sumsel. "Dengan
prestasi ini, tentunya akan memotivasi kita bersama untuk terus melakukan
inovasi dalam rangka mengembangkan daerah kita demi kesejahteraan masyarakat di
Kabupaten Mura," ujar Bupati.
Pjs Bupati juga mengatakan, ada beberapa inovasi yang diikutsertakan dalam
lomba Kepala Daerah Inovatif tersebut, mulai dari inovasi tata kelola
pemerintahan yakni Pojok Online, kemudian inovasi pelayanan publik yakni Gerpu
Genting dan Pos Bindu Excellen dan inovasi lainnyak yakni Madu Hutan Kapeha dan
Dewita.
Inovasi yang diikutsertakan dalam ajang lomba Kepala Daerah Inovatif piala
Mendagri tahun 2020 yang dilaksanakan oleh Sumeks, juga telah diikut sertakan
dalam lomba IGA tahun 2019. Ada beberapa bidang inovasi yang diikut lombakan
mulai dari bidang kesehatan, perizinan dan lain sebagainya.
Antara lain, inovasi Pojok Online sendiri dapat meningkatnya jumlah pelayanan
(perizinan), meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pelayanan
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan meningkatnya Investasi di Kabupaten Mura
serta meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), inovasi Gerpu Genting
(Gerakan Peduli Cegah Stunting), dengan inovasi ini mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka stunting serta menurunkan angka
kemiskinan di Kabupaten Mura. Selanjutnya, inovasi Posbindu Excellent (Pos
Pembinaan Terpadu Excellent) dengan sasaran berkurangnya jumlah pasung dari 26
orang menjadi 0 orang per Maret 2020, meningkatnya kesadaran akan pentingnya
mengurus ODGJ dan kembalinya ODGJ ketengah masyarakat.
Di tahun ini Kabupaten Musi rawas sudah mencatatkan ada 156 inovasi,
diantaranya adalah posyandu remaja, desa wisata tematik, peta jitu terkait
potensi investasi di Kabupaten Musi Rawas, dan tunggu pirolis dalam rangka
mengurangi kebakaran hutan dan lahan dan sebagainya.
"Perlu diketahui untuk tingkat nasional Kabupaten Musi Rawas
mendapat peringkat ke-5 dari sekitar 450 kabupaten se Indonesia,"
katanya.
Menurutnya peringkat itu sudah luar biasa, karena yang menempati peringkat 4-1
adalah kabupaten yang sudah stabil ada di Pulau Jawa. "Musi Rawas
satu-satunya kabupaten di luar Jawa yang bisa sampai di 5 besar," katanya.
Sementara itu Kepala Balitbang Kabupaten Musi Rawas, H Bambang Hermanto
menambahkan, inovasi yang ditonjolkan saat mengikuti ajang Kepala Daerah
Inovatif Piala Mendagri 2020 diantaranya bidang kesehatan tentang pencegahan
stunting dan ODGJ, bidang pariwisata yakni desa wisata, bidang tata kelola
pemeritahan adalah pojok online, bidang pelayanan publik ada Gerpu Genting dan
Pos Bindu Ecellent.
Dikesempatan tersebut, Gubernur Sumsel H Herman Deru menuturkan, ajang
penghargaan tersebut bahkan bisa menjadi role model untuk digelar di seluruh
provinsi di Indonesia. Tujuannya, agar kepala daerah yang telah menciptakan
inovasi bisa dihargai.
Herman Deru menjelaskan berbagi inovasi yang telah dihasilkan bisa diadopsi
oleh daerah lain. "Saya mengharapkan acara tersebut bisa berkesinambungan
dan digelar setiap tahunnya. Penilaiannya juga bisa diperluas. Menyentuh
berbagai aspek yang bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat," katanya.
Tak hanya itu, Mendagri RI, Tito Karnavian, mengatkan lomba inovasi kepala
daerah ini merupakan momentum untuk menghargai prestasi dan inovasi tiap kepala
daerah. Karena di tengah era dunia dinamis dan mengglobal seperti saat ini
pasca berakhirnya desentralisasi tiap kepala daerah mempunyai kewenangan
otonomi daerah yang khusus untuk urusan daerah yang kongruen.
"Spirit dari otonomi daerah yang menggantikan sistem desentralisasi di
masa orde baru memberikan peluang yang lebih besar bagi kepala daerah untuk
berinovasi dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing," kata
Mendagri, Tito Karnavian.
Kata Tito, inovasi bagian dari entrepreneurship. Dia mempersilakan semua kepala
daerah berinovasi di semua bidang. Tapi hendaknya bukan sekedar seremoni. Tapi
harus jadi program berkelanjutan. “Apa yang sudah diputuskan oleh juri,
termasuk dari Kemendagri, hendaknya bisa memacu daerah lain yang belum sempat
dapatkan penghargaan untuk bangkit dan berinovasi membangun daerah,” harapnya.
Untuk para pemenang, Tito memberikan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Dukcapil atau Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). “Semoga ajang
penganugerahan Kepala Daerah Inovatif ini dapat dilaksanakan secara
berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. Saya akan mengupayakan bagi yang juara
akan diusulkan mendapatkan dana insentif daerah dari Kementerian Keuangan yang
saat ini total ada lebih kurang Rp5 trilyun. Terima kasih Sumeks yang telah
mengajak Kemendagri dalam acara ini. Semoga Sumsel lebih maju dan sejahtera,”
pungkasnya.(Efran)