Notification

×

Tag Terpopuler

“Hilangkan Ego Sektoral, Saatnya Bersatu Demi Identitas Daerah Kota Palembang”

Monday, October 19, 2020 | Monday, October 19, 2020 WIB Last Updated 2020-10-19T01:59:13Z

Gerald Theodorus L.Toruan, S.H.,M.H (Peneliti Ahli Muda Balitbang Kementrian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia (RI) saat menjadi nara sumber dalam Seminar Nasional dengan Tema Memahami Wisata Sejarah dan Budaya Sebagai Konsep Indonesia Negara Maju 2045,  Sabtu (17/10) yang diselenggarakan  Universitas Taman Siswa (Unitas ) Palembang berkerjasama dengan Kesultanan Palembang Darussalam dan Museum  Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa Palembang 

PALEMBANG, SP
- Dalam rangka pengembangan Defense Heritage daerah  terutama di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terutama di kota Palembang harus ada political will bersama  dari para pemangku kebijakan selain itu harus ada persepsi yang sama untuk pengembangan Defense Heritage.


“ Tidak boleh ada ego sektoral masing-masing, tidak boleh ada yang mendahului, prinsip sinergitas itu adalah berjalan bersama-sama sesuai dengan tugas dan pokok pekerjaan masing-masing, tidak saling tumpang tindih dan kedepannya diharapkan Defense Heritage di Palembang ini khususnya Benteng Kuto Besak  dapat dikembangkan , dapat berguna bagi  masyarakat Palembang khususnya dan juga untuk rencana pengembangan pariwisata kota  Palembang di tahun berikutnya,” kata Gerald Theodorus L.Toruan, S.H.,M.H (Peneliti Ahli Muda Balitbang Kementrian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia (RI)  ketika ditemui disela-sela city tour di Palembang, Minggu (18/10).


Apalagi konsep Defense Heritage Indonesia pertama kali dicetuskan oleh rekannya Jeanne Francoise pada saat  berada di Malta. 


Dia mengingatkan lagi agar tidak ada lagi ego sektoral dan harus satu suara dalam pengembangan Defense Heritage  di Palembang baik dari Pemerintah Provinsi  maupun Pemerintah Kota dan instansi lain.


“Kodam juga sudah membuka diri, tinggal kemauan dari pihak provinsi dan kota untuk meneruskan dan mempunyai konsep yang jelas grand design, mau di bawa kemana Benteng Kuto Besak ini, jadi tidak bisa se instans  yang diharapkan karena ini butuh proses jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,” katanya.


Apalagi menurutnya jika berbicara revitalisasi Benteng Kuto Besak tahap pra, tahap tehnis dan tahap pasca ada masing-masing dinas dan instansi yang terlibat.


“ Pada saat pra revitalisasi itu bisa melibatkan Dinas Kebudayaan , pada saat proses revitalisasi itu Dinas PU PR dan pasca revitalisasi bangunan itu sudah ada, sudah rapi, itu adalah tanggungjawab dari Dinas Pariwisata baik provinsi ataupun kota,” katanya.


Apalagi dia melihat Defense Heritage Indonesia adalah aset negara yang perlu dilindungi dari segala ancaman kepunahan.


“Defense Heritage Indonesia dapat dioptimalkan penggunaannya dalam rangka menumbuhkan rasa cinta tanah air masyarakat Indonesia, Defense Heritage Indonesia yang ada di daerah perlu didukung dengan adanya political will dari para pemangku kebijakan. Dan Defense Heritage Indonesia adalah sebuah simbol perjuangan bangsa Indonesia terhadap penjajah,” katanya.


Sedangkan Mayor Inf Zulfikar dari Bintaldam II Sriwijaya yang merupakan perwakilan undangan Kodam II Sriwijaya memastikan TNI bagaimana perintah pimpinan jika harus pindah  maka harus pindah.


“ Satu jam lagi kamu harus meninggalkan Kesdam,  siap,”katanya saat bertanya dalam Seminar Nasional dengan Tema Memahami Wisata Sejarah dan Budaya Sebagai Konsep Indonesia Negara Maju 2045,  Sabtu (17/10) yang diselenggarakan  Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang berkerjasama dengan Kesultanan Palembang Darussalam dan Museum  Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa Palembang .


Untuk itu menurutnya, kepada Dinas terkait dia  berharap perlu untuk memikirkan kembali bagaimana langkah untuk menancapkan kembali sejarah dan jangan pernah meninggalkan sejarah.


“ Tetapi perlu di kaji kembali  apa solusinya , bagaimanapun tetap saja memang awalnya Kesultanan, kita tidak akan memungkiri  tapi sejarah juga mencatat sebelum ada rumah sakit (Rs Dr Ak Gani) , rumah sakit tentara yang dikejar-kejar pada saat itu ,” katanya.


Dia berharap seminar ini  tetap di tindaklanjuti dan harus direalisasikan. (odi) 


×
Berita Terbaru Update