![]() |
Aksi damai mahasiswa Universitas PGRI Palembang, Berujung Ricuh, Kamis (10/9/2020). |
PALEMBANG, SP - Aksi damai mahasiswa Universitas PGRI Palembang, menuntut diturunkannya biaya Uang kuliah Tunggal (UKT), berujung ricuh, Kamis (10/9/2020).
Saat aksi demo berlangsung diduga telah terjadi pemukulan oleh oknum petugas keamanan kampus, mengakibatkan tiga orang mahasiswa terluka.
BACA JUGA : 7 Tahun Lalu, Tulang Belulang Sidik Diserahkan ke Pihak Keluarga
Koordinator Aksi Andi Leo (23) warga Kayu Agung menjelaskan, awalnya aksi mahasiswa menuntut diturunkannya biaya UKT bagi seluruh mahasiswa Universitas PGRI Palembang berjalan lancar.
Namun, suasana berubah tegang saat mahasiswa bergerak dari sekretariat BEM menuju gedung rektorat.
Disana mahasiswa dicegat petugas keamanan kampus dan berusaha membubarkan kerumunan dengan cara memukul beberapa orang mahasiswa.
BACA JUGA : Pengantin Baru Babak Belur Dihajar Massa
Andi Leo mengatakan dalam aksi damai kedua tersebut, mahasiswa meminta penurunan biaya (UKT) di Universitas PGRI Palembang. Namun yang datang pada saat itu sekitar 10 sampai 13 orang mahasiswa.
Menurutnya, aksi awalnya berjalan lancar, namun pada akhir dirinya malah ikut dipukuli dan jadi korban, akibatnya dia mengalami sakit dibagian wajah.
Akibat kejadian tersebut korban telah melakukan visum di RS Muhammadiyah Palembang.
"Tadi kami telah melakukan visum, rencananya kami segera membuat laporan polisi kalau berkas kami telah siap," tuturnya.
Terkait tuntutan agar UKT bagi seluruh mahasiswa PGRI Palembang, upaya tersebut telah dilakukan sejak awal Agustus lalu.
Mahasiswa
menuntut agar pihak kampus memberi keringanan bagi seluruh mahasiswa PGRI
Palembang tanpa terkecuali dengan menurunkan biaya UKT sebesar 50 persen.
"Aksi
damai pertama, dilakukan 13 Agustus dan dijanjikan akan dijawab sampai akhir
sampai Agustus,’’ paparnya.
Tetapi
sampai saat ini, jawaban rektorat tetap sama. Tetap tidak memberikan potongan
50 persen UKT kepada mahasiswa. Untuk itu kami akan terus menggelar aksi sampai
tuntutan kami didengarkan.
Terpisah, Kabag Humas PGRI Palembang, Mulyadi saat dikonfirmasi melalui Whatsup mengaku kalau ia sudah mendapatkan informasi mengenai permasalahan tersebut.
"Tadi saya mendapatkan info kalau terjadi kesalahpahaman antara mahasiswa dengan pihak security kampus. Masalah ini sudah ditangani pihak kepolisian," tutupnya. (DE)