Tidak hanya itu, secara perdana juga di Muba telah dilakukan launching Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM) yang dilakukan Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA.
"Untuk Bantuan Presiden hibah bantuan pelaku usaha gratis Rp2,4 juta per orang, dana KUR Super Mikro Rp5-10 juta per pelaku usaha," ungkap Dodi Reza yang juga Ketua KADIN Sumsel di sela Launching Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM), KUR Mikro BRI dan Sarana Usaha dari Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa (25/8/2020).
Kemudian, ada juga bantuan Bupati Muba untuk pelaku usaha/pedagang berupa sarana usaha yakni 100 unit gerobak kuliner, 50 unit Bentor untuk pedagang keliling, dan 500 unit timbangan standar tera untuk pedagang pasar.
"Ini kita lakukan dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat terdampak pandemi COVID-19," terangnya.
Dodi merinci, ada 1.600 pedagang ultra mikro yang mendapatkan bantuan presiden masing-masing Rp 2,4 juta dengan total Rp3.840.000.000.
"Selain dari itu kita juga punya program yang inisiasi Pemkab Muba yang memberikan sarana dan prasarana usaha seperti motor bentor untuk pedang keliling yang biasanya memakai sepeda yang dikayuh, juga pedagang sayur komplek. Jadi kita berikan sepeda motor gerobak dan gerobak sehingga mereka bisa mengupgrade usaha dan meningkatkan omset usaha," bebernya.
Lanjutnya, melalui progrm bantuan tersebut Dodi berkeyakinan perekonomian pelaku UMKM Muba akan membaik di tengah wabah COVID-19. "Upaya-upaya akan terus kita gencarkan demi pemulihan kestabilan perekonomian di Muba," ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya menargetkan sebanyak 5 ribu pelaku UMKM di Muba nantinya akan merata tersentuh bantuan Presiden dan Pemkab Muba. "Kita mendapat jatah 1.600 namun target saya akan mengusulkan lagi peruntukan bagi 5 ribu pelaku UMKM di Muba," harapnya.
"Bantuan Pemkab Muba kita berikan agar peningkatan sarana usaha yaitu untuk mengupgrade usaha. Saya inginkan pedagang ultra mikro naik mikro, mikro menjadi kecil, kecil jadi usaha menengah. Jadi bisa terintegrasi secara baik kelas usahanya," tambahnya.
Sementara itu Pimpinan Bank BRI Cabang Sekayu, Elizabet Primasari mengatakan Kemenkop UKM terus secara aktif bekerja sama dengan seluruh stakeholders, termasuk Himbara untuk menyalurkan Banpres Produktif Usaha Mikro (Banpres Produktif) ini. Target total Banpres Produktif adalah 12 juta penerima manfaat, dan sudah mulai disalurkan sejak 17 Agustus 2020. Dan untuk di Kabupaten Muba Tahap pertama sebanyak 1.600 UMKM disalurkan, total Banpres di Muba sebesar Rp 3,840 Milyar.
"Bantuan ini merupakan bagian dari skema Pemulihan Ekonomi Nasional yang diberikan kepada Pelaku Usaha Mikro yang belum memiliki kredit, namun memiliki usaha,” terangnya.
Dana Banpres disalurkan langsung ke rekening penerima BPUM di Bank penyalur dan selanjutnya dapat dicairkan di bank penyalur setelah penerima BPUM melengkapi dokumen serta divalidasi oleh petugas bank.
“Apabila terdapat nasabah yang memiliki usaha tetapi tidak mempunyai pinjaman di BRI maupun bank lain dan belum mendapatkan Banpres maka dapat diusulkan ke Kementerian Koperasi dan UKM RI melalui lembaga pengusul di sini Dinas Koperasi dan UMKM Muba, selanjutnya persetujuan akhir di Kementrian Koperasi dan UKM RI," bebernya.
Nafsiah, seorang pedagang bumbu di Pasar Randik Sekayu, yang telah menerima Banpres Produktif melalui BRI sangat berterima kasih atas distribusi manfaat Banpres Produktif, yang akan dia gunakan untuk modal usaha.“Bantuan Presiden ini akan saya gunakan untuk penambahan modal usaha saya,” kata Nafsiah.
Begitu pula dengan Rianto, seorang pedagang sayur keliling dari Kecamatan Sanga Desa mengapresiasi atas bantuan sarana yang diberikan oleh Pemkab Muba.
"Setiap hari saya berjualan sayur keliling menggunakan sepeda, alhamdullilah dengan adanya bantuan sarana berupa bentor dari Pemkab Muba saya sangat terbantu sekali. Terima kasih kepada pihak-pihak yang te-lah membantu saya, terutama Bapak Bupati Muba Dodi Reza, semoga selalu diberi kesehatan," katanya. (ch@)