PALEMBANG, SP - Tanah Diserobot dan Pohon Karet Ditebang Ngadu ke DPRD Sumsel Permasalahan sengketa tanah antara warga dengan pengusaha kembali terjadi. Kali ini dialami puluhan Kepala Keluarga (KK) di RT 29 Mekar Sari Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus.
Tanah yang telah ditanami tanaman karet produktif karena sudah menghasilkan ini secara sporadis dibabat habis dan kini rata dengan tanah oleh orang suruhan oknum pengusaha.
Tak terima atas tindakan sewenang-wenang ini warga mendatangi gedung DPRD Sumsel, Senin (24/8).
Menurut salah seorang warga, Muhammad Syech (65) sebetulnya aksi penyerobotan tanah ini sudah diadukan ke DPRD Sumsel di tahun 2015 silam. Kala itu, warga yang merasa telah diintimidasi oleh oknum pengusaha berinisial AS dan TEH yang diduga menyuruh untuk menebang pohon karet produktif tanpa seizin warga.
"Sama seperti saat ini, ketika datang ke DPRD Sumsel kami diterima Bapak Chairul Saleh Matdiah yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumsel. Beliau menjanjikan untuk memfasilitasi kami kala itu tapi hingga kini tak kunjung ada realisasi dari janji tersebut sampai kami datang lagi kesini," kata Syech diiyakan warga yang lain.
Syech mengaku yang menjadi dasar kepemilikan tanah oleh warga ini adalah alas hak. Sebelum ke DPRD Sumsel, puluhan warga yang didampingi Sriwijaya Corruption Watch (SCW) ini terlebih dulu mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Palembang.
Setelah menunggu beberapa saat lamanya warga akhirnya ditemui Wakil Ketua DPRD Sumsel, H Muchendi Mahzareki,SE dan Ketua Komisi 1 DPRD Sumsel, H Antoni Yuzar,SH,MH dan Herman Ong. Dihadapan warga, Muchendi mengakui selama beberapa bulan terakhir DPRD Sumsel menerima cukup banyak pengaduan terkait masalah sengketa lahan.
"Banyak yang kami mediasi termasuk masalah penyerobotan lahan yang saudara adukan ini akan kami tindaklanjuti. Dengan memanggil pihak-pihak terkait, dan kami meminta data-data lengkap terkait kepemilikan tanah ini," kata Muchendi.(dor)