![]() |
Demsi Kaba , seniman kota Pagaralam memilih vacum berkarya |
“Untuk saat ini saya lebih memilih tidak berkarya dari pada merugi, kecuali ada yang mau ngontrak,karena kalau lewat media sosial,semisal Youtube, Instagram atau sebagainya tidaklah cocok,” katanya, Selasa (28/7/2020).
Menurutnya beberapa tahun lalu, lagu-lagu bernuansa daerah (Besemah) cukup diminati studio rekaman, banyak rumah rekaman yang berani teken kontrak, dan pihak studio berani jor-joran memasarkan lagu ciptaan kita sehingga seniman berusaha semaksimal mungkin berkarya dan berkreasi.
Menurut Demsi, untuk menghasilkan suatu karya pasti tidak terlepas dari yang sebutannya modal,dalam konteks lagu minimal diperlukan singer alias penyanyi, dapur rekaman, mood, keping CD dan lain sebagainya. “Nah manakala tidak ada yang memasarkan yang biasa disebut studio kita sudah capek dan nguras tenaga pastilah merugi,” ujar pria yang pernah memunculkan lagu-lagu daerah antara lain Dengah, Sihat Gale, Anak Lanang yang cukup terkenal hingga luar Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Lagu-lagu itu cukup hits,” ujarnya.
Disinggung pengalaman yang paling berkesan? Menurutnya yang paling berkesan saat menciptakan lagu saat pak Alex Noerdin mencalonkan diri ebagai Gubernur Sumsel."Tak disangka-sangka lagu karya orang pelosok bisa bersaing dengan karya anak kota, dan saat diseleksi ternyata dipakai oleh pak Alex," ujarnya. (Repi)