![]() |
Ilustrasi petani panen padi. (foto:net) |
Kepala Dinas Pertanian Kota Palembang, Sayuti mengatakan, tahun ini petani di Palembang baru melakukan tanam padi.
"Penanaman padi dilakukan pada Juni lalu sampai Agustus perkiraan selesai semua," katanya.
Meski terjadi penundaan tanam, pihaknya memastikan untuk produksi tidak akan mengalami penurunan, apalagi jika dikaitkan dengan Covid, maka tidak Ada pengaruhnya.
"Kalau pertanaman tidak pengaruh Covid. Walau terlambat tanam, tapi tetap bisa panen dua kali, sehingga produksi tidak terganggu," katanya.
Ia menjelaskan, untuk produksi hasil tanam padi di Palembang sekitar 20 ribu ton gabah kering giling dari luas lahan pertanian 4.200 hektar berdasarkan data tahun lalu.
"Tahun ini dengan luas lahan Tanam 3.400 hektar perkiraan hasil panen sekitar 15 ribu sampai Rp18 ribu ton gabah kering giling," katanya.
Dari jumlah gabah kering giling ini lanjutnya, menghasilkan produksi beras sekitar 13 ribu ton per bulan. Kemampuan produksi beras petani di Palembang memang tidak mampu mencukupi kebutuhan domestik yang mencapai 150 ribu ton pertahun.
"Produksi kita hanya memenuhi kebutuhan konsumsi beras Palembang sekitar 10 persen. Hal ini wajar, mengingat Palembang bukan daerah pertanian," katanya. (Ara)