![]() |
Penyerahan bantuan tersebut langsung di terima oleh Gubernur Sumsel Herman Deru di Griya Agung Palembang, Rabu 29 Juli 2020.
Sejumlah bantuan diberikan oleh Kementerian Perdagangan yang diwakili oleh Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Sri Agustina, seperti alat pelindung diri (APD), alat kesehatan, barang pokok, dan dana untuk pedagang pasar yang ada wilayah Sumsel.
Sri mengatakan, Kementerian Perdagangan telah memberikan ke seluruh Gubernur/Bupati/Walikota di seluruh Indonesia perihal Surat Edaran Menteri Perdagangan No. 12 Tahun 2020 tanggal 28 Mei 2020 tentang Penerapan Protokol Kesehatan di Sektor Perdagangan.
Dalam Surat Edaran tersebut diatur SOP protokol kesehatan pasar rakyat, toko swalayan, supermarket, hypermart, pusat perbelanjaan/department store, restoran/rumah makan/warung makan dan kafe, toko obat/farmasi dan alat kesehatan, restoran di rest area terbatas, serta pedagang kaki lima (PKL) dan aktivitas perdagangan lainnya, seperti warteg.
Menurut Sri, pada masa Covid-19 ini, tidak mungkin kegiatan ekonomi berhenti tanpa kepastian yang menyebabkan banyak perusahaan yang gulung tikar, sehingga kegiatan ekonomi secara nasional berhenti total.
Selanjutnya Sri juga mengharapkan agar masyarakat segera membiasakan diri dengan pola kesehatan yang baru agar bisa berjalannya proses perdagangan sebagaimana mestinya.
“Saya mengharapkan agar masyarakat bisa segera membiasakan diri menuju tatanan kehidupan baru agar dapat beraktivitas kembali dan menjalankan roda perbaikan ekonomi sambil melawan Covid-19 dengan mengikuti protokol kesehatan secara benar”, terangnya.
Sementara itu, Herman Deru juga mengatakan, bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat sumsel.
“Bagi pedangang dan pembeli yang ada di pasar karena mereka pasti melakukan interaksi serta untuk melakukan proses protokol kesehatan harus ditunjang oleh peralatannya", ujarnya.
Deru berharap, kementerian perdagangan dan pemerintah pusat bisa melakukan ekspor produksi karet yang ada di Sumsel.
"Harapan saya agar produksi karet bisa di ekspor karena kebun karet yang ada sekitar 1,3 juta hektar serta produksi karet nasional 30% ada di Sumsel, jika ekspor itu terjadi merupakan hal yang baik untuk petani karet yang ada di Sumsel", terangnya. (Kar)