 | |
|
Dalam kata sambutannya, Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, terkait penyelesaian permasalahan aset Pertamina yang ada di Sumsel menjadi penting bagi semua pihak baik Pertamina sendiri maupun pemprov dan pemda setempat, sehingga kepastian hukum dan kemanfaatannya juga sangat mutlak diperlukan.
Menurutnya, perbedaan pemahaman/pendapat antara Pemprov Sumsel dengan PT. Pertamina Persero, kemudian dengan Kota Palembang dan Prabumulih serta Kabupaten Banyuasin terkait pengoptimalan aset Pertamina di masing-masing daerah sesungguhnya memiliki peristiwa yang panjang dan masing-masing memiliki penjelasan.
"Seperti aset Pertamina berupa Lapangan Golf Kenten Palembang seluas 78,5 Ha telah dilakukan diskusi bersama hingga menghasilakan kesepakatan antara Pertamina dengan Pemda, namun belum ada tindak lanjutnya sehingga rakor virtual ini digelar," ujar HD.
Melalui rakor tersebut, HD mengharapkan agar dapat dicapainya kesepakatan demi tujuan bersama terhadap kemanfaatan aset PT. Pertamina Persero yang ada di Sumsel.
"Kita ingin tertib aset ini dimulai sejak dini. Terkait aset pertamina ini masih harus dilakukan pembahasan, setelah adanya kesepatakan bersama akan dilakukan pengotimalan pemanfaatan dari aset tersebut," ujarnya
Sementara itu, pada pemaparan oleh pimpinan PT. Pertamina Persero, M. Haryo Yudianto, menyampaikan bahwa pencatatan aset yang ada di Sumsel akan diselesaikan segera termasuk perbedaan pendapat terhadap pengelolaannya serta mengajak Pemda melalui BUMD untuk melakukan optimalisasi terhadap aset tersebut.
"Kita sepakat dan setuju untuk melakukan optimalisasi aset Pertamina seperti Lapangan Golf Kenten Palembang dan aset pertamina lainnya diwilayah Sumsel. Direncanakan awal bulan Juli mendatang akan dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama," tandasnya. (Rel)
