![]() |
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Miskin Kota Arifin Kalender (FT DENI) |
Firli membantah bahwa ia hidup bermewah-mewahan saat pulang ke kampung halamannya.
"Semua saya kerjakan untuk kemudahan tugas saya dan bukan untuk kemewahan. Gaji saya cukup untuk itu dan bukan untuk hidup mewah," kata Firli melalui rilis yang dibagikan kepada pewarta, Selasa (30/6/2020).
Menurutnya cuti yang hanya satu hari di sela-sela kesibukannya, dimanfaatkan untuk memanjatkan doa langsung dekat makam orang tua.
Untuk itu, demi efisiensi waktu mantan Kapolda Sumsel ini berinisiatif menyewa helikopter dengan dana pribadi.
"Ini untuk memudahkan tugas-tugas saya. Saya tidak menyalahgunakan jabatan. Tapi tuntutan kecepatan mobilitas, saya ini mengabdi kepada bangsa dan negara makanya apapun saya korbankan untuk bangsa dan negara," ungkapnya.
"Jangankan gaji, uang dan harta, nyawa pun saya pertaruhkan untuk bangsa dan negara Indonesia. Ini wujud kecintaan kepada rakyat, bangsa dan negara ini," imbuhnya menegaskan.
Sementara ditempat terpisah Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Miskin Kota Arifin Kalender menilai apa yang dilakukan Firli Bahuri sudah tepat.
"Pertama, beliau mengungkapkan bahwa sewa helikopter pakai dana pribadi. Jadi bukan terima gratifikasi atau menikmati fasilitas negara seperti yang dituduhkan sejumlah pihak," kata Arifin saat dibincangi pada suatu kesempatan di Mapolrestabes Palembang.
Ia melanjutkan efisiensi waktu tentu menjadi pertimbangan utama Firli memutuskan menyewa helikopter saat menuju kampung halamannya.
Kalau cuti cuma sehari, bayangkan Anda dari Jakarta ke kabupaten OKU. Mendarat di Palembang terus ke OKU bisa empat sampai lima jam perjalanan.
"Kalau naik helikopter kan lebih cepat. Pergi-pulang hari itu juga biar besoknya tidak ganggu kerja Pak Firli kan pasti padat sekali," kata Arifin. (cr03)