Antoni Yuzar |
PALEMBANG, SP - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) diminta untuk meningkatkan refocusing dan realokasi anggaran percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Sumsel.
“Recofusing kegiatan sangat dibutuhkan, pertama peningkatan alokasi anggaran penanggulangan dan penanganan Covid-19 yang telah tersedia, kedua meningkatkan alokasi anggaran program jaringan pengaman sosial dan yang ketiga melakukan recofusing terhadap kegiatan yang ada untuk diarahkan sebagai stimulan perekonomian masyarakat,” kata Ketua Komisi I DPRD Sumsel Antoni Yuzar, Selasa (5/5).
Politisi PKB ini menilai sebagai diamanahkan Inpres No. 4 tahun 2020 tentang recofusing anggaran, realokasi anggaran serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
“Inti dari Keppres tersebut adalah agar pemerintah daerah terhadap anggaran yang sebelumnya telah ditetapkan diubah untuk difokuskan kepada penanganan Covid-19,” katanya.
Pengalihan dan penggeseran anggaran tanpa mengubah asumsi makro dan keseluruhan APBD menurutnya tidak memerlukan persetujuan, cukup pembahasan dengan DPRD.
“Lebih sepesifik lagi Permendagri No. 20 tahun 2020. Untuk percepatan penanganan alokasi anggaran yang diutamakan untuk penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi masyarakat dan jaringan pengaman sosial,” katanya.
Selain itu menurut Antoni, pemerintah daerah diberikan kemudahan dalam alokasi anggaran yang diberikan keleluasaan atas pengajuan biaya tidak terbatas.
“Dengan meningkatnya PDP di Sumsel dan telah ditetapkannya tiga kabupaten/kota sebagai zona merah dan kota Palembang telah mengusulkan PSBB berdasarkan PP. 21 tahun 2020,” katanya.
Antoni juga meminta agar Gubernur Sumsel mengintruksikan keseluruh kabupaten/kota untuk segera melakukan rapid test massal, hasil rapid test tersebut akan menjadi pertimbangan untuk menentukan langkah yang harus diputuskan terkait penanganan Covid-19.
Untuk itu menurutnya agar Provinsi Sumsel menyediakan rapid test minimal 100 ribu. APD, juga ketersediaan Polymarase Chain Reaction (PCR) atau bahan uji swab harus cukup tersedia seperti reagent dan prier. Karena hasil rapid test harus ditindaklanjuti dengan PCR Uji Swab.
“Kita harus mengambil pendekatan yang komprehensif, tapi cara yang paling efektif untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan. Untuk itu kita harus tes, tes dan tes atau pengujian serta mengisolasi,” katanya. (dor)