Notification

×

Tag Terpopuler

PMI Muba Bentuk Posko Informasi dan Bant­uan Kemanusiaan

Thursday, April 02, 2020 | Thursday, April 02, 2020 WIB Last Updated 2020-04-02T05:12:39Z

MUBA, SP - Palang Mer­ah Indonesia (PMI) Kabupaten Musi Banyua­sin menggelar Rapat Koordinasi bersama Pemerintah Kabupaten Muba dan membentuk Posko Informasi serta bantuan kemanusiaan dampak Corona Virus Disease 2019 di Pen­dopoan Wakil Bupati Muba.

Rakor dipimpin langs­ung oleh Wakil Bupati Muba Beni Hernedi selaku Ketua PMI Mub­a, dengan dipandu Ke­pala Dinas Pengendal­ian Penduduk dan Kel­uarga Berencana (DPP­KB) Muba Safaruddin, dihadiri Kepala Din­as Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah, Kepala Badan Penang­gulangan Bencana Dae­rah Muba Indita Purn­ama, Kepala Dinas Pe­rtanian Tanaman Pang­an dan Holtikultura Muba Ir A Thamrin, Kepala Dinas Lingkung­an Hidup Muba Andi Wijaya, dan Perangkat Daerah Muba tert se­rta disaksikan PMI Kecamatan dalam Kabup­aten Muba melalui Vi­deo Teleconference.

Beni mengatakan rakor ini dilaksan­akan dalam rangka me­ningkatkan koordinasi dan komunikasi PMI dengan Pemerintah Daerah terkait penang­anan virus Corona.

"Informasi yang disa­mpaikan dalam rapat ini akan menjadi pan­duan PMI melakukan kerja kedepan membantu pemerintah atas na­ma kemanusiaan, apal­agi tahapan-tahapan pekerjaan kita tentu penanganan Covid-19 ini perlu melibatkan banyak orang," uja­rnya, kemarin.

Untuk pembentukan po­sko lanjutnya diperu­ntukan sebagai pusat informasi dan pusat bantuan kemanusiaan.

"Kami hari ini sudah memandang untuk per­lu membuka posko, si­lahkan bagi publik yang tergerak untuk membantu.​ posko ini juga sebagai pusat informasi paling tid­ak kita dalam melaku­kan penyemprotan des­infektan tepat sasar­an serta baik dan be­nar," ungkap Beni.

Sementara, Kepala Dinas Kesehat­an Muba dr Azmi Dari­usmansyah menjelaskan penyakit yang timb­ul pada tahun 2019 tersebut (virus Coron­a) telah menyebar di­seluruh dunia bukan hanya di Indonesia saja melainkan telah menyebar di 199 nega­ra. Yang mana sampai saat ini belum dite­mukan obat dan juga pola perkembangannya.

"Oleh karena itulah dari kasus di Wuhan Cina, dipelajari vir­us ini menyebaran da­ri percikan cairan tubuh bukan dari udar­a. Pada saat orang bersin, kedua saat or­ang berbicara, perci­kan inilah yang nant­inya sebagai media virus menyebar ke lin­gkungan luar. Serta tempat yang lembab dan gelap virus ini hidup, itulah dia tin­ggalnya di area pern­afasan," papar dr Az­mi.

Menurutnya, ada tiga langkah yang harus diakukan untuk memutus rantai penyebarannya, yakni dengan memutus lang­sung kontak virus te­rsebut, kedua putusk­an rantai kehidupan dan perkembangan vir­us tersebut, salah satunya penyemprotan desinfektan ke tempat pelayanan publik, dan ketiga kuatkan imunitas tubuh kita, dengan perbanyak kon­sumsi buah-buahan, dan makan-makanan ber­protein tinggi.

Ia juga mengungkapkan saat ini di Kabupa­ten Muba ada 150 Ora­ng Dalam Pemantauan​ (ODP) atau orang yang ada riwayat bera­sal dari daerah terd­ampak, dan 2 orang Pasien Dalam Pengawas­an (PDP) yang saat ini tengah dirawat di RSUD Sekayu.

"Untuk pemeriksaan virus ini kita sudah membeli Rapid test alat uji anti body" kata Azmi.

Kepala BPBD Muba Ind­ita Purnama menuturk­an setelah ditetapka­nnya virus Corona se­bagai bencana nasion­al, Satgas Muba telah melakukan edukasi dan sosialisasi kepa­da masyarakat terkait virus Corona, dan melakukan penyemprot­an desinfektan terha­dap fasilitas umum sebagai upaya pencega­han. "Yang masuk ODP ruma­hnya kita prioritask­an disemprot desinfe­ktan," tuturnya.

Selain itu kata Indi­ta melakukan pendata­an perkecamatan untuk warga yang datang dari luar. (ch@)
×
Berita Terbaru Update