Ilustrasi - Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menyerahkan Bantuan Sembako kepada Warga Kurang Mampu (foto/net) |
PALEMBANG, SP - Jumlah penduduk miskin baru (Misbar) di Kota Palembang akan terus bertambah menyusul penyebaran wabah virus corona (Covid-19) yang mempengaruhi hampir seluruh sendi perekonomian.
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan bertambahnya jumlah Misbar dikarenakan banyaknya dunia usaha yang terdampak langsung wabah virus corona, sehingga mereka memilih merumahkan karyawannya bahkan ada yang melakukan PHK.
“Saat ini banyak pusat perbelanjaan tutup, banyak pedagang ritel yang tutup karena omzet mereka merosot dan sebagainya, ini sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat,” ujar Fitri, Senin (6//4).
Saat ini kata Fitri pihaknya sedang mendata masyarakat miskin baru yang bermunculan ditengah Pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, setelah mendapatkan angka pasti Misbar, pihaknya melalui Dinas Sosial akan membantu para terdampak Corona ini untuk mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Diakuinya, wabah Covid-19 sangat mengganggu perekonomian masyarakat. Termasuk juga bagi buruh harian seperti Ojek Online (Ojol), tukang becak dan lain sebagainya semua menurun pendapatannya. "Apalagi menjelang puasa ini, tahun ini memang kondisinya berbeda, daya beli pun menurun," katanya.
Sejak awal Pandemi Covid-19, kelangkaan gula pasir telah terjadi. Persoalan tersebut menjadi permasalahan semua pihak termasuk pemerintah pusat. Di tengah polemik ini, pihaknya tidak dapat melakukan Operasi Pasar (OP) berbagai sembako karena mencegah penyebaran Corona.
"Kita sudah koordinasi dengan Bulog, bahwa stok beras, gula, minyak, telur cukup untuk tiga bulan ke depan," katanya.
Kebijakan social distancing (jaga jarak aman) yang menyebabkan daya beli menurun, namun pihaknya meminta masyarakat untuk melakukan anjuran tersebut. Selain itu pihaknya juga telah melakukan pembagian sembako dan masker secara bertahap, terutama kepada pekerja harian di jalanan, Ojol dan lainnya.
"Masyarakat harus tetap di rumah, tidak keluar jika tidak penting, harus tetap menjaga jarak untuk antisipasi penyebaran corona," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang, kemiskinan di Kota Palembang 2019 turun 0,05 persen, dari 10,95 tahun 2018 menjadi 10,90 tahun 2019. Secara rata-rata dalam lima tahun terakhir 2014-2018 jumlah penduduk miskin sebesar 192.216 orang dan pada tahun 2019 jumlah penduduk miskin sebesar 180.670 orang. (Ara)