- Ditemukan Tewas di Kamar Indekos
PALEMBANG, SP - Penghuni indekos Siganti yang terletak di Jalan Dwikora, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang gempar lantaran ditemukannya seorang wanita yang tewas di dalam kamar, Rabu (29/4).
PALEMBANG, SP - Penghuni indekos Siganti yang terletak di Jalan Dwikora, Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Palembang gempar lantaran ditemukannya seorang wanita yang tewas di dalam kamar, Rabu (29/4).
Petugas dari Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang didampingi pihak kepolisian mengevakuasi jasad perempuan yang diketahui berprofesi sebagai pengacara bernama Desmadasari (40), warga Manna, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, yang menyewa kamar indekos tersebut sejak 10 tahun terakhir, dengan protokol ketat penanganan Covid-19. Tampak petugas yang mengevakuasi jasad korban mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh penjaga indekos, Ibramsyah (47). Saat itu penghuni indekos lainnya melihat adanya bekas darah di depan pintu kamar. Mereka pun langsung menghubungi ketua RT setempat dan pihak kepolisian.
“Ya Korban ini tinggal sendirian di lantai dua, kamar No 7, penghuni indekos sebelah kamarnya memberitahukan, bahwa ada bekas darah di depan pintu kamar korban. Lalu saya panggil ketua RT dan polisi, dan saat dilihat korban sudah tewas tertelungkup di depan pintu kamar mandi,” kata Ibramsyah ditemui di lokasi kejadian.
Dijelaskan Ibramsyah lagi, pada Jumat (24/4) lalu, korban sempat memberikan kunci sepeda motor kepadanya. Namun, setelah itu korban tidak pernah lagi keluar kamar. “Sudah sekitar 10 tahun dia indekos disini. Dan pekerjaannya adalah pengacara,” katanya.
Sementara itu, Direktur LBH Palembang Taslim membenarkan, bahwa korban tergabung di LBH Palembang sekitar 10 tahun dan menjabat sebagai Kepala Divisi (Kadiv) Hak Ekonomi dan Budaya. “Kami terakhir kali bertemu dengan Desma dua minggu lalu, dan kebetulan dia lagi mengurus berkas di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI),” katanya.
Selain berprofesi sebagai pengacara, lanjut Taslim, korban juga bekerja sebagai dosen terbang di Batam. “Kadang ketemu kadang tidak, karena dia juga sibuk bekerja sebagai dosen,” tandasnya.
Terpisah, Kanit Identifikasi Polrestabes Palembang, Ipda Agus Wijaya menyebutkan bahwa, saat ini jasad korban akan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang untuk, dilakukan pemeriksaan secara intensif. “Apakah korban ini meninggalnya dalam keadan dianiaya atau sakit, kita tunggu hasil dari dokter forensik,” katanya. (do)