- Selama Pandemi Corona
PALEMBANG, SP - Gadai emas tampaknya masih menjadi opsi yang dipilih masyarakat Kota Palembang, saat tersandung kebutuhan mendesak, ditambah kondisi pandemi corona yang melanda Tanah Air saat ini, tak dipungkiri berdampak pada laju perekonomian yang menurun.
Pemimpin Cabang PT Pegadaian (Persero) Palembang, Nurkholis mengatakan, bahwa sejak adanya wabah virus corona yang melanda saat ini, termasuk di Kota Palembang, secara umum tidak terlalu berdampak pada perekonomian masyarakat Palembang.
Terbukti menurutnya dia, pihaknya masih bisa menyalurkan kredit terutama untuk kredit cepat aman (KCA), khususnya dengan agunan perhiasaan emas, selama periode Januari hingga akhir Maret ini, semakin diminati. Animo masyarakat Palembang menurutnya makin tinggi, artinya bahwa emas masih menjadi jaminan utama untuk gadai.
“Untuk awal April saja nasabah yang datang masih sekitar 200 orang lebih, kalau untuk sehari-harinya fluktuatif ya, kadang lebih kadang kurang, tapi untuk saat seperti ini tidak berpengaruh, masih bisa menyalurkan kredit sampai Rp375 juta,” kata Nurkholis, saat ditemui di kantornya, Kamis (2/4).
Nurkholis menambahkan, pada Januari nilai transaksi KCA sebesar Rp67,1 miliar, di Februari Rp69 miliar dan pada Maret mencapai Rp70,8 miliar. Artinya, menurut Nurkholis, mengalami peningkatan yang cukup baik. Hanya saja untuk bisnis non gadai seperti kredit mikro maupun kredit kendaraan baru atau bekas diakuinya memang mengalami penurunan, dan untuk sementara produk ini di-setop.
“Sejak, Jumat (27/3) lalu, untuk produk pembiayaan (non gadai) cukup berdampak bahkan menurun, sehingga kami setop sementara, sambil menunggu informasi lebih lanjut,” katanya.
Disinggung tentang imbauan pemerintah untuk mengambil berbagai langkah pencegahan, untuk mendukung upaya pemerintah memutus rantai penyebaran virus corona, Nurkholis mengatakan, PT Pegadaian (Persero) Kota Palembang juga telah menjalankan sejumlah protokol yang disusun oleh kantor pusat untuk dapat berperan aktif mengatasi penyebaran virus corona (Covid-19).
“Layanan kami kepada nasabah tetap berjalan normal, namun kewaspadaan yang kami tingkatkan. Karyawan kami instruksikan untuk memakai masker dan sarung tangan. Ruangan diperluas dengan menambah tenda di halaman depan, kami juga menyediakan tempat cuci tangan dan sabun sehingga, nasabah bisa mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk outlet, dan diperiksa suhu tubuhnya,” paparnya.
Guna mengantisipasi dampak corona berkepanjangan, Pegadaian pun mulai memaksimalkan layanan Pegadaian Digital Services (PDS). Kehadiran layanan tersebut diharapkan mempermudah transaksi tanpa harus datang ke kantor cabang atau unit layanan Pegadaian.
“Dengan aplikasi PDS nasabah bisa melakukan pembayaran kredit secara mandiri dan online sehingga tidak perlu mendatangi outlet pegadaian, sementara untuk transaksi gadai dan pembiayaan baru memang masih harus tetap datang ke outlet,“ ujarnya.
Aplikasi PDS juga dapat melayani perpanjangan kredit gadai, pelunasan gadai, pembayaran angsuran pembiayaan, pembukaan tabungan emas, melakukan top up tabungan emas hingga layanan gadai tabungan emas. (dkd)