![]() |
ilustrasi (foto/net) |
PALEMBANG, SP - Penanggulangan penyebaran Corona Virus Diseases 2019 (Covid-19) diakui Dinas Kesehatan Kota Palembang masih terkendala Alat Pelindung Diri (ADP) yang lengkap. Namun dipastikan setidaknya lusa ADP segera tiba setelah pemesanan untuk 41 Puskesmas.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Ayus Astoni mengatakan, untuk penanggulangan penyebaran Covid-19 selain telah dibuat posko di Dinkes Palembang, pihaknya juga telah menganggarkan dan melakukan pemesanan APD lengkap. Kesulitan didapatkan APD ini sudah juga disampaikan kepada DPRD Kota Palembang.
"APD ini sangat mendesak, kita sudah pesan besok atau lusa datang, kita alokasikan untuk 41 Puskesmas dan setiap Puskesmas dapat 7 APD yang lengkap. APD yang dimiliki sekarang itu kita membuat sendiri untuk sementara," katanya, Kamis (26/3/2020).
Ayus mengatakan, selain APD yang lengkap untuk Dinkes dan puskesmas, pihaknya kekurangan masker. "Ada sumbangan dari Wakil Walikota sebanyak 500 masker dari kain yang bisa digunakan ulang. Dibagikan kesetiap Puskesmas mendapat 15 masker," katanya.
Menurutnya, sesuai dengan saran DPRD Kota Palembang, Dinkes Kota Palembang berinovasi dan berinisiatif membuat hand sanitizer sendiri dengan bantuan BBPOM. Hanya saja bahan baku pembuatan seperti alkohol dengan kandungan 96 persen sulit didapat. Pihaknya melakukan pemesanan di Jakarta.
"Sudah kita buat 600 liter dan akan dibuat terus nanti. Jika bahannya datang lagi, kita buat lagi 200 liter, memang kita sulit dapatkan bahannya," katanya.
Ia mengatakan, Dinkes pun meminta DPRD untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat bagaimana mencegah Covid-19, menjaga jarak 1 meter, mengisolasi diri sendiri, tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Menanyakan jika ada keluhan masyarakat terkait orang-orang yang perlu dicurigai sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP), segera lapor ke kecamatan. Jika betul tim akan menindaklanjuti laporan.
"Saat ini ODP tinggal 40 orang, Pasien Dalam Pemantauan (PDP) 3 orang. PDP dirawat di RSMH, karena RS lain sedang menyiapkan bisa merawat, selain ruang isolasi harus punya alat standar," katanya. (Ara)