Tampak petugas Kesehatan Sedang Mengevakuasi Salah Seorang Jemaah Umroh Yang Diduga Terjangkit Virus Corona di Bandara SMB II Palembang, Selasa (03/03/2020) |
- Diduga Terjangkit Virus Corona
PALEMBANG, SP - MA (64) jemaah umroh asal Kota Prabumulih 64) saat tiba di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang langsung dibawa ke ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang karena diduga terjangkit virus Corona.
Demikian diungkapkan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang, Nur Purwoko saat diwawancarai, Selasa (03/03/2020).
Purwoko mengatakan, MA tiba di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang sekitar pukul 13.59 WIB menggunakan pesawat Lion JT 89. "Kita baru memeriksa tadi karena dari diagnosis awal gejalnya mengarah ke virus (Mers atau Corona). Kita lakukan diagnosis kerja belum diagnosis pasti," katanya.
Saat pemeriksaan di bandara pasien MA mengalami gejala demam, batuk dan sesak. Kondisi tersebut merupakan indikasi dari virus corona. Untuk mencegah kecolongan pihak KKP langsung mengisolasi yang bersangkutan.
Purwoko menilai ada dua kemungkinan pasien mengalami Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau Covid 19 (Corona). "Sampai saat ini Arab bukan negara terjangkit Covid 19 tetapi, Arab Saudi hingga hari ini belum mencabut status Mersnya. Jadi kita belum bisa menduga-duga," ujar Purwoko.
Purwoko menjelaskan, memang untuk wilayah Arab kasus Mers masih menjangkiti wilayah tersebut. Sebab pada kasus terakhir Mers baru saja muncul di wilayah Uni Emirat Arab. "Mau Mers atau Covid 19 sama-sama virus. Diagnosa teman-teman karena dia baru saja umroh, ada kemungkinan Mers,” jelasnya.
Lebih lanjut diungkapkannya, saat ini pasien MA sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang untuk dilakukan pemeriksaan sekaligus di isolasi karena belum diketahui pasien mengidap penyakit apa. "Baru akan diambil sampelnya oleh RSMH karena kita bawa ke sana. RSMH ditunjuk untuk penanganan langsung wabah virus," ungkap Purwoko.
Sementara itu, Humas RSMH Palembang, Akhmad Suhaimi membenarkan bahwa ada satu jamaah umroh yamg dibawa ke isolasi khusus RSMH. "Dibawa ke isolasi karena dia datang dari luar negeri, jadi untuk mengantisipasi kami isolasi," katanya.
Untuk saat ini, pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan pengambilan sample dari laboratorium. "Jadi untuk saat ini kita masih menunggu hasil pemeriksaan dan sample dari laboratorium," ujar Akhmad Suhaimi.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel, Lesty Nuraini mengatakan, masyarakat harus bisa mencari solusi dari kelangkaan masker ini seperti menggunakan tisu ataupun menggunakan masker berbahan kain. "Masyarakat harus pintar dengan kelangkaan Masker ini, pelindungan pernafasan bisa juga dengan menggunakan Tisu ataupun masker berbahan kain tapi masker kain ini dalam satu hari penggunaan harus di cuci," katanya.
Lanjutnya, kelangkaan masker ini terjadi karena ada pihak yang mencoba memanfaatkan situasi virus corona dengan menimbun masker dan nantinya di jual dengan harga yang cukup tinggi. "Seharusnya distributor masker ini bisa memberikan tindakan, tentu mereka bisa memberikan sanksi bagi toko yang menimbun masker," ujar Lesty.
Lesty mengungkapkan, stok masker milik Dinas Kesehatan juga berangsur menipis. Stok ini dinilai Lesty tidak akan cukup untuk seluruh warga Sumsel. "Untuk itu masyarakat harus bisa kreatif untuk melindungi diri dari virus corona. Selain itu masyaakat harus tetap menjalani pola hidup sehat dan yang paling utama itu menjaga kesehatan," ungkapnya. (Lan)