![]() |
MUBA, SP - Perbaikan Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalintimsum) Betung - Sungai Lilin berdampak bagi pengendara bermotor roda dua (R2) yang melintas dan penduduk sekitar karena debu berterbangan diduga dari proyek jalan tersebut.
Kecamatan Sungai Lilin merupakan daerah yang merasakan dampak dari debu proyek jalan tersebut, baik disebabkan karena pengerjaan proyek maupun akibat dilintasi pengendara karena minimnya penyiraman yang dilakukan oleh pihak kontraktor terutama ketika panas terik.
Khahar, warga Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) mengaku pencemaran lingkungan ini sudah terjadi seminggu terakhir, diduga setelah dilakukan perbaikan jalan oleh PT Adhi Karya.
Bahkan menurutnya, debu yang ditimbulkan dari pekerjaan perbaikan jalan tersebut masuk ke dalam rumah warga sekitar, sehingga mengganggu kesehatan warga. Selain debu, dampak lain juga mengakibatkan pengendara mengalami kesulitan saat melintas.
"Saat iring iringan kendaraan melintas dilokasi perbaikan jalan tersebut, maka akan menyusahkan pengendara sepeda motor seperti kami. Hal itu karena kendaraan yang didepan akan menimbulkan debu tebal sehingga menyulitkan kami untuk memandang jalan kedepan," jelasnya, (5/2/2020).
Hal ini juga dikeluhkan pemilik usaha rumah makan didaerah tersebut, mereka mengatakan, adiknya (perempuan-red) setiap beberapa menit selalu membersihkan meja makan hal ini diduga akibat debu yang begitu tebal selalu mengotori meja makan miliknya.
“Kami sangat terganggu dengan debu perbaikan jalan ini mas. Sebab debu yang begitu tebal membuat kami tidak nyaman,” jelas Dedek (35) pemilik warung Pecel Lele Cinta Rasa depan RSUD Sungai Lilin.
Dikatakanya, akibat padatnya arus kendaraan yang melewati jalur tersebut, ditambah lagi suasana cuaca yang panas, membuat debu semakin tebal. Sementara pihak kontraktor menurutnya melakukan penyiraman hanya sekali pada pagi hari.
Dedek berharap agar pihak kontraktor dan instansi yang berwenang dapat memperhatikan keluhan warga sekitar yang terkena dampak dari pekerjaan pengaspalan tersebut.
Agus Setiono pengusaha Bengkel Ceremai Motor di Kecamatan Sungai Lilin juga mengatakan hal yang sama, debu di dalam rumahnya sangat tebal diduga akibat debu dari jalan yang saat ini dilakukan perbaikan. Dirinya sangat menyayangkan kontraktor yang melaksanakan perbaikan jalan lintas timur Sumatera terutama di Kecamatan Sungai Lilin tersebut kurang memperhatikan kesehatan dan aktifitas warga setempat.
Terpisah, pantauan Sumselpers di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Betung - Sekayu juga mengalami hal yang sama, selain kondisi debu yang menjadi "momok" pengendara roda dua, sejumlah lubang menganga yang digali oleh pihak kontraktor tampak dibiarkan dengan waktu yang cukup lama tanpa adanya rambu rambu berhati-hati.
Hal ini tentunya berbahaya bagi kendaraan roda dua khususnya yang melintas saat dimalam hari.
"Harusnya setelah dilubangi langsung diperbaiki, jangan malah dibiarkan sampai menunggu pengguna jalan celaka," ungkap Mardian. (ch@)