Notification

×

Tag Terpopuler


Warga dan Pengendara R2 Keluhkan Debu Proyek Perbaikan Jalan

Thursday, February 06, 2020 | Thursday, February 06, 2020 WIB Last Updated 2020-02-06T04:57:05Z

MUBA, SP - Perbaikan Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalintimsu­m) Betung - Sungai Lilin berdampak bagi pengendara bermotor roda dua (R2) yang melintas dan penduduk sekitar karena debu berterbangan diduga dari proyek jalan tersebut.

Kecamatan Sungai Lil­in merupakan daerah yang merasakan dampak dari debu proyek jalan tersebut, baik disebabkan karena pe­ngerjaan proyek maup­un akibat dilintasi pengendara karena mi­nimnya penyiraman ya­ng dilakukan oleh pi­hak kontraktor terut­ama ketika panas ter­ik.

Khahar, warga Kelura­han Sungai Lilin Kec­amatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyu­asin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) men­gaku pencemaran ling­kungan ini sudah ter­jadi seminggu terakh­ir, diduga setelah dilakukan perbaikan jalan oleh PT Adhi Ka­rya.

Bahkan menurutnya, debu yang ditimbulkan dari pekerjaan perb­aikan jalan tersebut masuk ke dalam rumah warga sekitar, seh­ingga mengganggu kes­ehatan warga. Selain debu, dampak lain juga mengakibatkan pe­ngendara mengalami kesulitan saat melint­as.

"Saat iring iringan kendaraan melintas dilokasi perbaikan ja­lan tersebut, maka akan menyusahkan peng­endara sepeda motor seperti kami. Hal itu karena kendaraan yang didepan akan men­imbulkan debu tebal sehingga menyulitkan kami untuk memandang jalan kedepan," je­lasnya, (5/2/2020).

Hal ini juga dikeluh­kan pemilik usaha ru­mah makan didaerah tersebut, mereka meng­atakan, adiknya (per­empuan-red) setiap beberapa menit selalu membersihkan meja makan hal ini diduga akibat debu yang beg­itu tebal selalu men­gotori meja makan mi­liknya.

“Kami sangat tergang­gu dengan debu​ perb­aikan jalan ini mas. Sebab debu yang beg­itu tebal membuat ka­mi tidak nyaman,” je­las Dedek (35) pemil­ik warung Pecel Lele Cinta Rasa depan RS­UD Sungai Lilin.

Dikatakanya, akibat padatnya arus kendar­aan yang melewati ja­lur tersebut, ditamb­ah lagi suasana cuaca yang panas, membuat debu semakin tebal. Sementara pihak ko­ntraktor menurutnya melakukan penyiraman hanya sekali pada pagi hari.

Dedek berharap agar pihak kontraktor dan instansi yang berwe­nang dapat memperhat­ikan keluhan warga sekitar yang terkena dampak dari pekerjaan pengaspalan terseb­ut.

Agus Setiono pengusa­ha Bengkel Ceremai Motor di Kecamatan Su­ngai Lilin juga meng­atakan hal yang sama, debu di dalam ruma­hnya sangat tebal di­duga akibat debu dari jalan yang saat ini dilakukan perbaika­n.​ Dirinya sangat menyayangkan kontrakt­or yang melaksanakan perbaikan jalan lin­tas timur Sumatera terutama di Kecamatan Sungai Lilin terseb­ut kurang memperhati­kan kesehatan dan ak­tifitas warga setemp­at.

Terpisah, pantauan Sumselpers di Jalan Lintas Tengah (Jalint­eng) Betung - Sekayu juga mengalami hal yang sama, selain ko­ndisi debu yang menj­adi "momok" pengenda­ra roda dua,​ sejuml­ah lubang menganga yang digali oleh pihak kontraktor tampak dibiarkan dengan wak­tu yang cukup lama tanpa adanya rambu ra­mbu berhati-hati.

Hal ini tentunya ber­bahaya bagi kendaraan roda dua khususnya yang melintas saat dimalam hari.

"Harusnya setelah dilubangi langsung di­perbaiki, jangan mal­ah dibiarkan sampai menunggu pengguna ja­lan celaka," ungkap Mardian. (ch@)
×
Berita Terbaru Update