![]() |
Ilustrasi wisatawan Palembang. (foto/net) |
PALEMBANG, SP – Sebaran virus Corona yang mengahntui sejumlah
negara saat ini ternyata belum mempengaruhi sektor wisata di Kota Palembang.
Kepala Dinas
Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan, adanya kasus Virus Corona
hingga saat ini belum mempengaruhi jumlah wisatawan asal negeri tirai bambu untuk
berkunjungan ke Palembang menjelang perayaan Puncak Cap Go Meh pada 9 Februari
mendatang.
"Saya nilai
dengan kondisi ini tidak berpengaruh, baik dari Bandara maupun pelabuhan yang
menjadi gerbang masuk wisatawan ke Sumsel telah dipasang alat pemantau suhu
sehingga bisa cepat dideteksi jika memang kondisinya positif terkena virus
mewabah," katanya.
Menurutnya, hingga
kini belum ditemukan warga ataupun wisatawan yang datang ke Palembang yang
positif terpapar virus menular tersebut. Dia berharap, para wisatawan yang
hendak berkunjung ke Palembang tidak perlu khawatir dan dipersilahkan untuk
menikmati semua panorama wisata yang ada di Palembang.
"Begitu juga kita
tak bisa melarang untuk warga Palembang yang hendak berwisata ke luar negeri,
sifatnya hanya bisa mengimbau apabila tetap ingin berlibur sebaiknya me-reschadule jadwal keberangkatan sampai
kondisi kondusif," ujarnya.
Kendati demikian, guna
memaksimalkan kunjungan ke Palembang setidaknya sejumlah event wisata telah
disiapkan untuk menarik kunjungan wisatawan. "Selain puncak Cap Go Meh di
Pulau kemarau, tahun ini juga diselenggarakan di dua tempat lainnya di Kampung
Kapiten (5-7 Februari) dan Lampion Festival yang akan dibuat terpadu sehingga
punya nilai efektifness yang besar bagi pariwisata.
Sementara itu, Kepala
Imigrasi TPI Kelas I Palembang, Hasrullah mengatakan, selama ini belum ada
pembatasan ataupun penolakan dari kunjungan wisatawan asal Tiongkok, China ke
Palembang.
"Di Sumsel sejauh
ini belum ada tapi kalau ada yang positif terindikasi virus menular tentu kami
siap mendukung pendeportasian," ujarnya.
Berdasarkan data yang
dirilis pihak Imigrasi Palembang, untuk izin tinggal yang telah dikeluarkan
untuk warga negara asing (WNA) sepanjang tahun 2019 mencapai 1.565 izin
tinggal. Meliputi izin tinggal perpanjangan 409 orang, KITAS Baru 501 orang,
perpanjangan Kitas 230 orang. Lalu KITAP 8 orang, Affidavit 19 orang,
perpanjangan Visa On Arrival (VOA) 119 orang.
Berikutnya,
pengembalian dokumen keimigrasian 184 orang, EPO Crew 25 orang, ERP tidak
kembali 73 orang. Sementara itu, pemeriksaan Imigrasi di TPI Bandara SMB II untuk
kedatangan capai 76.426 WNI dan 15.851 WNA. Untuk keberangkatan WNI yang
diperiksa sekitar 80.065 orang dan WNA 8425 orang.
Untuk TPI di Pelabuhan
Boombaru sepanjang tahun 2019 ini yang datang sebanyak 6.338 orang (WNI) dan
WNA ada 16.001 orang. Adapun WNI yang berangkat lewat TPI Pelabuhan Boombaru
sebanyak 7.876 orang dan WNA 17.637 orang.
"Dari data WNA
yang datang ini untuk wisata atau kunjungan singkat maksimal 30 hari.
Kebanyakan yang datang ini dari negara Malaysia, Singapura dan juga dari
Tiongkok. Selain itu, tidak sedikit WNA itu yang berasal dari Benua Eropa,
Amerika, Australia dan Afrika maupun dari kawasan Timur Tengah," katanya.
(Ara)