- Arab Saudi Setop Visa Umrah
PALEMBANG, SP – Kebijakan pemerintah Arab Saudi untuk menyetop sementara visa umrah bagi jamaah umrah dari luar negaranya, berdampak pada meruginya sejumlah perusahaan agen perjalanan (travel) umrah di Sumatera Selatan (Sumsel).
Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Provinsi Sumsel Abdullah mengatakan, pada Kamis (27/2), jamaah asal Sumsel yang batal terbang ke Arab Saudi jumlah pastinya belum bisa diketahui. Akan tetapi menurut dia, jika dihitung berdasarkan jumlah seat penerbangan, ada kurang lebih 1.000 jamaah baik per hari yang terbang langsung dari Palembang ke Jeddah maupun yang transit.
“Dalam satu hari bisa beberapa kali penerbangan, seperti Lion Air saja satu kali terbang bisa membawa 425 jamaah, Scoot-Singapore Airlines bisa lebih dari 80 jamaah, untuk Air Asia satu kali penerbangan sekitar 125- 130 jamaah, ditambah jamaah yang transit, jadi sekitar kurang lebih 1.000 jamaah (yang batal umrah) hari ini, ” kata Abdullah, dikonfirmasi Sumsel Pers melalui sambungan telepon selular (ponsel), Kamis (27/2).
Atas dasar itu, Abdullah memperkirakan potensi kerugian biro penyelenggara perjalanan umrah akibat kebijakan pemerintah Arab Saudi itu sedikitnya mencapai Rp20 miliar per hari. "Kerugiannya kurang lebih kalau kita hitung, ya dikalikan 1.000 jamaah saja per hari, dikali biaya umrah yang rata-rata Rp20 juta, bisa mencapai Rp20 miliar. Jumlah itu hanya untuk hari ini (kemarin), belum untuk hari-hari berikutnya,” katanya.
Seperti diketahui, kebijakan pemerintah Arab Saudi melarang sementara waktu masuknya jamaah umrah ke Arab Saudi, dengan alasan untuk mengantisipasi menyebarnya wabah virus Corona ini, tak ayal membuat penyelenggara umrah dan calon jamaah umrah resah.
“Hari ini (kemarin), seluruh jamaah yang belum berangkat baik yang transit di Jakarta, Malaysia maupun Singapore, dipastikan tidak bisa terbang,“ imbuh Abdullah.
Diakui Abdullah, pada Kamis (27/2) sudah ada dua penerbangan yang berangkat dari Bandara Sultan Mahmud Badarudiin (SMB) II Palembang, pada pukul 11.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. Tapi menurutnya, hingga berita ini diturunkan kedua penerbangan ini diketahui belum landing di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
“Sehingga kami belum tahu gimana kabarnya. Apakah bisa masuk ke Saudi atau nanti ketika landing di Saudi akan dikembalikan lagi ke Indonesia karena mereka yang terbang masih belum mendarat. Kami berharap mereka yang masih dalam perjalanan ketika landing nanti bisa masuk ke Arab Saudi dan bisa menjalankan ibadah umrah,” ujarnya.
Masih menurut Abdullah, semakin lama Arab Saudi menyetop kedatangan jamaah umrah dari luar negaranya, kerugian biro travel bakal makin membengkak. Namun, pihaknya berharap uang jamaah yang sudah dibayarkan ke maskapai untuk pembelian tiket dan pihak hotel untuk pemesanan kamar tidak hangus, agar pihaknya tidak menanggung kerugian.
"Itu akan kita negosiasikan ke maskapai penerbangan, bahwa yang nggak bisa dapat visa mohon jangan dibatalkan depositnya atau pembayaran tiketnya, tapi dijadikan uang muka sampai nanti keberangkatan selanjutnya, kita berusaha berupaya yang terbaik untuk jamaah yang batal terbang," pungkasnya. (dkd)