Ilustrasi (foto/net) |
PALEMBANG,
SP - Dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Tahun 2019 tidak lagi dilakukan perangkingan
seperti 2018. Hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) nomor 23 tahun 2019 tentang
kreteria penetapan kebutuhan PNS dan pelaksanaan seleksi CPNS 2019.
Kepala Bidang Sistem Informasi Kepegawaian
Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional (Kanreg) VII, Andri Hafif
mengatakan, dibandingkan tahun lalu, passing grade tahun ini lebih rendah
beberapa poin. Total passing grade Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tahun 2019
sebesar 271 poin dan tahun 2018 sebesar 298 poin.
"Sesuai dengan aturan Kemenpan RB 424/2019, nilai
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 65, Tes Inlegensia Umum (TIU) 80 dan Tes
Karakteristik Pribadi (TKP) 126," katanya, Selasa (4/2/2020).
Ia mengatakan, karena passing grade tahun ini
yang lebih rendah dari tahun lalu, maka tidak ada lagi sistem perengkingan
seperti pada penerimaan CPNS tahun sebelumnya.
"Tidak ada lagi sistem perengkingan kali
ini, maka jika ada formasi tidak ada yang lulus, maka formasi itu tetap
kosong," jelasnya.
Sementara itu, Tes SKD beberapa instansi
sudah dilaksanakan sejak 27 Januari lalu dan terus berlanjut di Februari ini.
Tes CPNS tahun ini diikuti 98.580 peserta
dari seluruh kabupaten/kota se-Sumsel dari total pendaftar awal sebanyak 112.768 orang.
Sementara itu, sekitar 9000 orang
diantaranya dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi.
Dalam pelaksnaan SKD sendiri, beberapa
kabupaten di Sumsel melaksanakan tes SKD di wilayah masing-masing saat ini
sedang berlangsung. Seperti Musi Banyuasin, Musi Rawas, Lubuk Linggau,
Muratara, Lahat, Pagaralam, Muara Enim, Prabumulih dan OKU. "Mereka tes di
kabupaten dengan tempat yang sudah ditentukan sendiri," ujarnya.
Menuruntya, untuk tujuh kabupaten/kota
lainnya akan melaksanakan ujian di Golden Sriwijaya Jakabaring pada 6-19
Februari mendatang. Ia memastikan, jika pelaksanaan tes SKD tidak akan ada
permasalahan karena pihak penyelenggara dan penyedia peralatan tes telah
mengutamakan keamanan serta kenyamanan peserta.
"Semua pihak yang terlibat akan tes untuk
persiapan matang agar tidak terjadi lagi kesalahan. Kalau tahun lalu tes SKD di
Dinning Hall Jakabaring terkendala jaringan itu karena waktu persiapan mepet
dan pasokan laptop kurang," ujarnya. (Ara)