Notification

×

Tag Terpopuler


Tefa Bisa Dongkrak kompetensi Siswa SMK

Friday, February 21, 2020 | Friday, February 21, 2020 WIB Last Updated 2020-02-21T02:54:28Z
Siswi SMK Muhammadiyah 3 Palembang menunjukan proses pembuatan ongket khas Palembang menggunakan metode tenun. (foto:net)
PALEMBANG, SP - Subdit Program dan Evaluasi Direktiorat PSMK Kemendikbud, Abdul Haris mengatakan, Teachinf Factory (Tefa) menjadi suatu media proses pembelajaran SMK ke dalam iklim industri yang sesungguhnya.

Hal tersebut karena berorientasi pada tindakan (oriented – action) dalam lingkungan belajar disekolah, dimana proses pembelajaran dilaksanakan memiliki sistem terpadu yakni Competensi Based Training (CBT)dan model  Production Based Training (PBT). 

“Peserta didik akan memiliki pengalaman belajar yang lebih riil dengan mengutamakan penguasaan kompetensi,” ungkapnya usai menghadiri acara launching sekolah berbasus industri menuju Teachinf Factory (Tefa) Mandiri SMK Muhammadiyah 3 Palembang di auditorium Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Kamis (20/2/2020).

Pihaknya mendukung sekolah yang mengebangkan Tefa dengan potensi daerah masing-masing. Seperti yang dilakukan SMK Muhammadiyah 3 Palembang berbasis indutri Barista dan kerajinan industri yakni tenun songket yang merupakan ciri khas Palembang.

“Setiap daerah mengangkat budaya masing-masing dan diharapkan dapat menjadi icon atau contoh atau rujukan yang baik.Ini bukti kalau SMK bisa mampu bersaing di dunia industry dengan memasarkan produk khas daerah. Bahkan kedepan kita juga akan gerakkan SMK membangun desa yang akan menjadi ujung tombak membangun desa," ungkap dia.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sumsel, Ahmad Najib menambahkan, dirinya sangat mengapresiasikan dengan dilaunchingnya sekolah berbasis industri menuju Tefa ini.

"Apalagi yang diangkat yakni songket yang merupakan salah satu khas tradisional yang dimiliki Sumsel," beber dia.

Najib juga memuji hasil karya siswa yakni berupa kopi dan busana-busana hasil karya siswa-siswi SMK Muhammadiyah 3 Palembang ini.

"Tadi saya cicip kopi lokanya enak sekali. Ini bagus untum dikembangkan," ungkap dia. 

Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah 3 Palembang Ahmad Berlian Ariansyah mengatakan, memiliki tiga program keahlian yakni tata busana, perhotelan dan kuliner.

 "Ketiga keahlian ini terakomodir dalam educafe ini. Kalau barista dari anak perhotelan, isi makanan kafe seperti roti dari bagjan tata boga atau kuliner dan desain busana dari tata busana, smehanya komplek di educafe ini," ungkap dia.

Menurutnya, Educafe ini menjadi salah satu kafe kebangaan oleh siswa-siswi SMK Muhammadiyah Palembang karena dikelola secara langsung oleh siswa-siswinya.

Ia mengatakan, di kafe ini dilengkapi layaknya standar kafe kopi lainnya seperti barista yang berasal dari siswa sendiri.

"Bahkan barista kita punya kemampuan yang tak kalah handal sehingga banyak lulusan kita langsung diterima kerja sebagai barista," beber dia.

Selain kafe, pihaknya juga mengangkat tenun songket. yang dilatar belakangan banyaknya pengrajin songket yang mulai beralih profesi. Sehingga diajarkan menenun dan hasilnya dibuat gaun yang oleh siswa-siswi tata busana.

“Semua kerajinan daerah Palembang kita ajarkan ke siswa agar supaya dapat memiliki kemampuan menenun songket sehingga dapat dilestarikan ilmunya setelah mereka tampat nanti,”pungkasnya. (Kar)
×
Berita Terbaru Update